Sejarah Singkat Kerajaan Kalingga (Holing)

Sejarah Singkat Kerajaan Kalingga (Holing) - Berikut yaitu pembahasan mengenai sejarah kerajaan yaitu Sejarah Singkat Kerajaan Kalingga. Keberadaan Kerajaan Kalingga diketahui dari info Cina pada masa Dinasti Tang. Menurut info Cina, pada pertengahan era VII Masehi terdapat kerajaan bercorak Hindu-Buddha berjulukan Holing atau Kalingga di Jawa Tengah.

a. Kondisi Geografis

Letak wilayah Kerajaan Kalingga masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Berita Cina dari Dinasti Tang menyebut Kalingga sebagai She-p'o dan letaknya berada di bahari selatan. Wilayah Kalingga berbatasan dengan P'o-Li (Bali) di sebelah timur, To-p'o-teng (Sumatera) di sebelah barat, bahari di sebelah selatan, dan Chen-la (Kamboja) di sebelah utara.

Pada pertengahan isu terkini panas apabila orang mendirikan gnomon setinggi 8 kak, bayangannya akan jatuh ke selatan dengan panjang dua kaki empat inci. Gnomon yaitu alat untuk memilih letak ketinggian matahari yang dipakai pada zaman kuno. Berdasarkan perhitungan tersebut, letak Kalingga berada pada posisi 6°8' LU. Oleh alasannya itu, Kalingga mustahil berada di Jawa. Akan tetapi, keberadaan info tersebut dibantah para sejarawan yang menyampaikan bahwa penulis info Cina menciptakan suatu kesalahan.

Seharusnya waktu yang dicatat yaitu pertengah isu terkini hambar sehingga bayangan dari gnomon jatuh di sebelah utara. Oleh alasannya itu, posisi Kalingga akan berada pada posisi 6°8' LS. Dengan demikian, Kerajaan Kalingga terletak di sekitar pantai utara Jawa Tengah.

Keberadaan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, didukung para sejarawan Belanda ibarat N.J. Krom, George Coedes, W.F. Mayer, dan W.J. van der Meulen. Mereka beropini bahwa sentra Kalingga berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Secara geografis wilayah pesisir utara Jawa Tengah strategis untuk perkembangan sebuah kerajaan.

Sejak awal era Masehi perairan di Laut Jawa sudah menjelma jalur perdagangan yang ramai. Oleh alasannya itu, Kalingga sanggup membangun pelabuhan tersebut akan memudahkan Kalingga berinteraksi dengan dunia luar sehingga sektor perdagangan maritim sanggup berkembang. Sementara itu, wilayah pedalaman Jawa Tengah yang subur sanggup mendukung kedudukan perekonomian negara dari sektor agraris.

b. Kehidupan Politik

Pada era VII Masehi Kerajaan Kalingga pernah dipimpin seorang ratu berjulukan Sima. Ratu Sima menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil, dan bijaksana. Ia melarang rakyatnya untuk menyentuh dan mengambil barang bukan milik mereka yang tercecer di jalan. Bagi siapa pun yang melanggar akan menerima eksekusi berat. Hukum di Kalingga sanggup ditegakkan dengan baik. Rakyat taat terhadap peraturan yang dibentuk ratu mereka. Oleh alasannya itu, ketertiban dan ketentraman di Kalingga berjalan baik.

Menurut naskah Carita Parahyangan, Ratu Sima mempunyai cucu berjulukan Sahana yang menikah dengan Raja Brantasenawa dari Kerajaan Galuh. Sahana mempunyai anak berjulukan Sanjaya yang kelak menjadi Dinasti Sanjaya. Sepeninggalan Ratu Sima, Kerajaan Kalingga ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya.

c. Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Kalingga menyebarkan perekonomian perdagangan dan pertanian. Letaknya yang bersahabat dengan pesisir utara Jawa Tengah menimbulkan Kalingga gampang diakses oleh para pedagang dari luar negeri. Kalingga merupakan tempat penghasil kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading sebagai barang dagangan. Sementara wilayah pedalaman yang subur, dimanfaatkan penduduk untuk menyebarkan pertanian. Hasil-hasil pertanian yang diperdagangkan antara lain beras dan minuman. Penduduk Kalingga dikenal berakal menciptakan minuman berasal dari bunga kelapa dan bunga aren. Minuman tesebut mempunyai rasa elok dan sanggup memabukkan. Dari hasil perdagangan dan pertanian tersebut, penduduk Kalingga hidup makmur.

d. Kehidupan Agama

Kerajaan Kalingga merupakan sentra agama Buddha di Jawa. Agama Buddha yang berkembang di Kalingga merupakan aliran Buddha Hinayana. Pada tahun 664 seseorang pendeta Buddha dari Cina berjulukan Hwi-ning berkunjung ke Kalingga. Ia dating untuk menerjemahkan sebuah naskah populer agama Buddha Hinayana dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Cina. Usaha Hwing-ning dibantu oleh seorang pendeta Buddha dari Jawa berjulukan Jnanabadra.

e. Kehidupan Sosial Budaya

Penduduk Kalingga hidup dengan teratur. Ketertiban dan ketentraman sosial di Kalingga sanggup berjalan dengan baik berkat kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan bijaksana dalam menjalankan aturan dan pemerintahan. Dalam menegakkan aturan Ratu Sima tidak membedakan antara rakyat dengan anggota kerabatnya sendiri.

Berita wacana ketegasan aturan Ratu Sima pernah didengar oleh Raja Ta-Shih. Ta-Shih yaitu sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia. Raja Ta-Shih lalu menguji kebenaran info tersebut. Ia memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan satu kantong emas di jalan wilayah Kerajaan Ratu Sima. Selama tiga tahun kantong itu dibiarkan tergeletak di jalan dan tidak seorang pun berani menyentuh. Setiap orang melewati kantong emas tersebut berusaha menyingkir.

 Berikut yaitu pembahasan mengenai sejarah kerajaan yaitu Sejarah Singkat Kerajaan Kalingga (Holing)

Pada suatu hari putra mahkota tidak sengaja menginjak kantong itu sehingga isinya berhamburan. Kejadiaan ini menciptakan Ratu Sima murka dan memerintahkan eksekusi mati untuk putra mahkota. Akan tetapi, para menteri berusaha memohon pengampunan untuk putra mahkota. Ratu Sima menanggapi permohonan itu dengan memerintahkan biar jari kaki putra mahkota yang menyentuh kantong emas dipotong. Peristiwa ini merupakan bukti ketegasan Ratu Sima dalam menegakkan hukum.

Sumber:
Raharta, Ringgo. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Klaten: Intan Pariwara

http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-kalingga.html

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Singkat Kerajaan Kalingga (Holing)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel