Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kerajaan Islam Pajang

Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang - Sepeninggal Kerajaan besar Majapahit dan Singasari, di Jawa bermunculan beberapa kerajaan yang menganut Islam. Ada beberapa kerajaan Islam besar menyerupai Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang. Kerajaan Demak sendiri merupakan Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Berdirinya Kerajaan Islam Demak ini diprakarsai oleh Walisongo. Walisongo sendiri yaitu sebuah forum yang terdiri dari para mahir agama Islam yang mempunyai peranan sangat besar terhadap berkembangnya Islam di tanah Jawa. Nah, sehabis kerajaan Islam Demak ini berakhir, maka kemudian kekuasaan Kerajaan Islam dilanjutkan dengan Kerajaan Islam Pajang.

 Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang
Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Pajang
Sejarah berdirinya Kerajaan Islam Pajang ini cukup panjang dan menarik untuk dipelajari. Kerajaan Pajang yaitu Kerajaan Islam sehabis kerajaan Demak, kerajaan Islam Pajang didirkan oleh Joko Tingkir. Meski tidak terlalu usang mengemban kekuasaannya, Kerajaan Islam Pajang cukup mempunyai peranan sangat penting dalam proses penyebaran Islam di tanah Jawa terutama di tempat pedalaman Jawa. Kehidupan politik kerajaan Pajang ini bisa dikatakan cukup baik. Sehingga, kestabilan kehidupan politik kerajaan Pajang ini mendorong kepada kemapanan kehidupan sosial, ekonomi maupun budaya kerajaan Pajang. Untuk lebih jelasnya, bagaimana perjalanan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya kerajaan Pajang, simak klarifikasi di bawah ini.

1. Kehidupan Politik Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang ini bisa dikatakan sebagai kerajaan bekas dari Demak. Hal ini alasannya sejarah berdirinya Kerajaan Pajang tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Demak. Pendiri Kerajaan Pajang yaitu Joko Tingkir yang kala itu berhasil menumpas Aryo Penangsang. Aryo Penangsang sendiri yaitu raja di Demak yang tidak diinginkan oleh peihak keluarga besar Demak. Dari sini kemudian keluarga meminta pemberian Joko Tingkir untuk menyingkirkan Aryo Penangsang. Setelah berjalannya waktu, Kerajaan Demak runtuh maka Joko Tingkir kemudian menggeser sentra pemerintahan di Demak ke Pajang yang sekaligus menjadi penanda berdirinya Kerajaan Islam Pajang.

Kehidupan politik Kerajaan Pajang ini gotong royong mulai mapan dan stabil. Namun disayangkan perjalanan Kerajaan Islam Pajang tidak cukup usang alasannya beberapa konflik yang terjadi. Kerajaan Pajang sendiri berpusat di Jawa Tengah bekas Kerajaan Demak lebih tepatnya yaitu di tempat Kartasura erat Surakarta atau Solo. Kerajaan Pajang ini gotong royong meski muncul belakangan, pernah juga disebut oleh Hayam Wuruk dalam kitab Negarakertagama. Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, kerajaan Pajang dan kerajaan Demak sudah disinggung di dalam kitab tersebut.

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Pajang

Meski merupakan kerajaan gres kalau dibanding dengan Kerajaan Demak, namun secara ekonomi Kerajaan Pajang sangatlah baik. Kesejahteraan rakyatnya cukup terjamin dengan banyak sekali hasil bumi yang dihasilkan. Ketika Kerajaan Demak masih berkuasa, bahkan Kerajaan Pajang ini sudah berhasil mengekspor beras ke beberapa tempat melalui perniagaan dengan memanfaatkan Bengawan Solo sebagai jalur transportasi. Pada umumnya, masyarakat Pajang mengandalkan hasil kebun dan pertanian untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan Pajang berhasil menjadi lumbung beras pada sekitar kurun ke 16 dan ke 17. Hal ini alasannya irigasi di tempat Pajang sangat anggun dengan adanya Bengawan Solo sehingga irigasi lancar yang kemudian menciptakan hasil pertanian melimpah.

Kelemahan masyarakat Pajang pada ketika itu yaitu ketidakmampuan dalam bidang perniagaan. Sehingga meski mempunyai hasil agraris yang sangat melimpah, kedigdayaan ekonomi Kerajaan Pajang ini tidak berlangsung lama. Terlebih lagi perniagaan dengan basis maritim atau maritim yang sedang ngetrend pada ketika itu, semakin menciptakan Kerajaan Pajang tertinggal dengan kerajaan lain di bidang ekonomi perniagaan. Karena masyarakat pajang kurang mahir dalam problem kelautan, padahal pada ketika itu semua perdagangan hampir dilakukan di lautan.

3. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Pajang

Meski kerajaan Pajang merupakan salah satu Kerajaan Islam di Jawa, namun imbas tradisi Hindu masih kentara. Sehingga beberapa kebudayaan pun masih ada yang memakai tradisi-tradisi Hindu. Masyarakat di Pajang juga masih banyak yang menjalankan beberapa tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka. Pada masa kejayaan Kerajaan Pajang, terjadi akulturasi budaya antara Hindu dan Islam yang kuat. Bahkan, kemunculan Kerajaan Pajang ini juga banyak yang menafsirkan kembalinya kekuasaan Islam kejawen dari Islam ortodok.


Demikian sedikit warta mengenai Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang yang bisa kami sampaikan untuk Anda semua. Semoga sedikit warta mengenai sejarah Kerajaan Pajang dan kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya Kerajaan Pajang di atas bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai sejarah Kerajaan Pajang.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kerajaan Islam Pajang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel