Sejarah Singkat Kerajaan Makassar
Sejarah Singkat Kerajaan Makassar - Sejarah kerajaan Makassar bekerjsama terdiri atas 2 kerajaan yakni kerajaan Gowa dan Tallo. Kemudian, kerajaan itu bersatu dibawah pimpinan raja Gowa yakni Daeng Manrabba. Setelah menganut agama Islam, Ia bergelar Sultan Alauddin. Raja Tallo, yakni Karaeng Mattoaya yang bergelar Sultan Abdullah, menjadi mangku bumi.
Bersatunya kedua kerajaan tersebut bersamaan dengan tersebarnya agama Islam ke Sulawesi Selatan. Pusat pemerintahan dari Kerajaan Makassar terletak di Sombaopu. Letak kerajaan Makassar sangat strategis sebab berada di jalur kemudian lintas pelayaran antara Malak dan Maluku. Letaknya yang sangat strategis itu menarik minat para pedagang untuk singgah di pelabuhan Sombaopu. Dalam waktu singkat, Makassar berubah menjadi salah satu Bandar penting di wilayah timur Indonesia. Tapi sebelum kita lebih jauh membahas mengenai hal ini mari baca juga:
1) Peninggalan kerajaan makassar
2) Sejarah berdirinya kerajaan makassar
3) Runtuhnya kerajaan makassar
4) Sumber sejarah kerajaan makassar
5) Letak kerajaan makassar
6) Makalah kerajaan makassar
7) Kerajaan makassar wikipedia
8) Artikel kerajaan makassar
Kehidupan Politik Kerajaan Makasar
Perkembangan pesat kerajaan Makassar tidak terlepas dari raja-raja yang pernah memerintahnya, yakni menyerupai berikut ini:
Raja Alauddin
Dalam masa ke-17 M agama Islam berkembang cukup pesat di Sulawesi Selatan. Raja Makassar yang pertama memluk Islam berjulukan Raja Alauddin yang memerintah Makassar dari tahun 1561-1638 M. dibawah pemerintahannya, Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia perdagangan (dunia maritim) perkembangan ini mengakibatkan meningkatnya kesejahteraan kerajaan Makassar. Tetapi sewafatnya raja Alauddin, keadaan pemerintahan kerajaan tidak sanggup diketahui dengan pasti.
Sultan Hasanuddin
Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu yang cukup singkat Kerajaan Makassra telah berhasil menguasai seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Cita-cita Sultan Hasanuddin untuk menguasai sepenuhnya jalur perdagangan nusantara mendorong perlyasan kekuasaanya ke kepulauan Nusa Tenggara menyerupai Sumbawa dan sebagaian Flores. Dengan demikian seluruh aktifitas kerajaan Makassar. Keadaan menyerupai itu ditentang oleh Belanda yang memilikidaerah terhalang oleh kekuasaan kerajaan Makassar.
Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering menimbulkan peperangan. Keberanaian Sultan Hasanudin untuk memporak porandakan pasukan Belanda di Maluku, menjadikan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya, Belanda memberi julukan kepada sultan Hassanudin dengan sebutan "Ayam Jantan dari Timur", sejarah kerajaan Makassar.
Dalam upaya menguasai Kerajaan Makassar, Belanda menjalin korelasi dengan Raja Bone, yakni Arung Palaka. Dengan santunan Arung Palaka, pasukan Belanda berhasil mendesak Kerajaan Makassar dan menguasai ibukota kerajaan.Akhirnya Sultan Hasanuddin terpaksa harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 M yang isinya antara lain sebagai berikut.
- VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie), yakni kompeni dagang Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Makassar.
- Belanda sanggup mendirikan benteng di sentra Kerajaan Makassar yang diberi nama Benteng Rotterdam.
- Makassar harus melepaskan kawasan kekuasaannya menyerupai Bone dan pulau-pulau di luar wilayah Makassar.
- Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Meskipun telah menandatangani Perjanjian Bongaya, orang-orang Makassar tetap melaksanakan perlawanan yang berlangsung selarna dua tahun dengan sentra pertahanan Sombaopu. Namun, Belanda tetap berupaya merebut pertahanan itu dengan menghancurkan dinding benteng dan alhasil Sultan Hasanuddin menyerah.
Mapasomba
Setelah Sultan Hasanuddin turun tahta, ia digantikan oleh putranya yang berjulukan Mapasomba. Sultan Hasanuddin sangat berharap agara Mapasomba sanggup bekerja sama dengan Belanda. Tujuannya semoga kerajaan Makassar sanggup bertahan. Ternya Mapasomba jauh lebih keras daripada Ayahnyasehingga Belanda mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menghadapi Mapasomba. Pasukan Mapasomba berhasil dihancurkan dan ia tidak diketahui nasibnya. Dengan kemenangan itu, Belanda berkuasa sepenuhnya atas Kerajaan Makassar.
Kehidupan Sosial Kerajaan Makasar
Kehidupan Sosial masyarakat kerajaan Makassar diwarnai oleh aliran agama Islam. Mayoritas masyarakat Makassar beragama Islam hingga sekarang. Dwi tunggal Sultan Alauddin dan Sultan Abdullah sangat ulet mengislamkan rakyatnya.
Mereka memperluas kawasan kekuasaannya tidak hanya pada pulau sekitarnya, tetapi juga hingga cuilan Timur kepulauan Nusa Tenggara. Mereka juga berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dengan berpegang teguh pada doktrin bahwa Allah membuat lautan untuk semua hamba Nya.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Makasar
Kerajaan Makassar yang terletak di barat daya Sulawesi itu sangat strategis. Karena terletak ditengah jalur perdagangan antara Maluku dan Malaka. Kerajaan itu kemudian berkembang pesat menjadi sentra perdagangan. Kegiatan perekonomian masyarakat Makassar bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Terlebih lagi masyarakat Sulawesi populer sebagai pelaut ulung dan pemberani dalam mengarungi samudera.
Berkembangnya Makassar sebagai sentra perdagangan di wilayah timur Indonesia menjadikan banyak pedagang gila menyerupai portugis, Inggris, dan Denmark berdagang di Makassar. Dengan kapal jenis pinisi dan lambo, pedagang Makassar memegang peranan penting dalam perdagangan di Indonesia.
Guna mengatur pelayaran dan perdagangan dalam wilayahnya, kerajaan Makassar menyusun aturan perniagaan yang disebut Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi'e.
Kehidupan Budaya Kerajaan Makasar
Karena kerajaan Makassar bersifat maritime maka kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan tersebut, menyerupai pembuat alat penangkap ikan dan kapal pinisi. Sampai kini kapal pinisi dari Sulawesi Selatan masih menjadi salah satu kebanggan bangsa Indonesia. Disamping itu, masyarakat kerajaan Makassar juga berbagi seni sastra, yakni kitab Lontara.Mereka juga berbagi kebudayaan lainnya, menyerupai seni bangunan dan seni suara.
Daftar Pustaka
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Singkat Kerajaan Makassar"
Posting Komentar