Sejarah Peradaban Bangsa Aztec, Inca Dan Maya

Sejarah Peradaban Bangsa Aztec, Inca dan Maya - Amerika yakni benua yang terletak di antara dua samudera, yaitu samudera Pasifik di sebelah barat dan samudera Atlantik di sebelah timur. Benua Amerika, sebelum kedatangan bangsa Barat, telah dihuni oleh suku-suku Indian yang diperkirakan berasal dari Asia. Ada banyak versi wacana asal permintaan bangsa Indian di Amerika. Pertama, Muhammad Yamin dalam bukunya "Sejarah Amerika" menyampaikan bahwa bangsa Indian berasal dari Asia, masuk ke Amerika dalam 3 gelombang pada zaman neolithikum. Gelombang pertama yakni perpindahan orang Mongol dari Asia Timur Laut menuju Amerika Utara dengan melalu Selat Bering, kurang lebih 13.000 tahun yang lalu.

Gelombang kedua yaitu bangsa Austronesia dari barat ke timur melalui lautan Pasifik dan hingga di Amerika Selatan - Peradaban Bangsa Aztec, Inca dan Maya. Gelombang ketiga perpindahan pelaut Austronesia berdasarkan arus bahari yang bergerak dari New Zealand dan Asia Timur bergerak menuju Amerika Selatan. Perpaduan antara bangsa Mongol dan Austronesia melahirkan bangsa Indian di Amerika.

Menurut versi lain, kurang lebih 20.000 hingga 50.000 tahun yang kemudian bangsa Amurian dari Siberia di Rusia menyebrang melalui selat Bering ke benua Amerika.kemudian disusul oleh bangsa Mongol awal masa ke-1 masehi, dari percampuran kedua bangsa tersebut, lahirlah bengsa Indian Amerika (Amerind) yang menyebar diseluruh benua Amerika dari utara ke selatan, mereka hidup dari berburu, menagkap ikan, mengumpulkan makanan dan buah-buahan liar.

Bangsa Indian yang berkembang di Amerika terdiri dari banyak sekali suku bangsa. Diantara suku-suku bangsa Indian itu, ada yang mengenal peradaban dan kebudayaan tinggi, mirip Suku Maya dan Aztek di Meksiko dan suku Inca di Peru.

a. Kebudayaan Aztec
Suku bangsa Nahua, yang terakhir tiba di tanah tinggi Meksiko, mewarisi rumpun budaya yang luas di kawasan tersebut. Salah satu diantara suku itu yakni Mexica-Aztec atau Aztec. Pada mulanya bangsa Aztec merupakan suku yang pertama kali berjuang di kawasan pinggiran wilayah tersebut. Selama pengembaraan mereka sebagai kelompok luar-garis, bangsa Aztec adakala mengalami kemerosotan hingga berpakaian dedaunan dan makan serangga. Pada sekitar tahun 1325 Masehi bangsa Aztec hingga ditempat yang kini menjadi kota Meksiko. Waktu itu tempat tersebut merupakan gususan danau paya dan pulau kecil.

Di sebuah pulau di danau Tecoco, bangsa Aztec memperoleh semacam wangsit alasannya sudah meihat seekor elang dengan seekor ular dimulutnya, yang sedang bertengger pada pada sebatang kaktus. Karena menganggap hal tersebut sbeagi membuktikan gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Distulah mereka membangun kota Tenochtitlan. Mereka memperluas kota tersebut dengan membuat rakit-rakit yang terbuat dari anyaman ranting dan rotan yang uruk tanah dan tanaman. Di kawasan danau ini mereka berbagi pertanian yang bersifat primitif. Kota Tenocthitlan yang didirikan oleh bangsa Aztec kemudian bermetamorfosis sentra kegiatan ritual. Bangunan pemujaan berbentuk piramid banyak didirikan.

Bangsa Aztec yakni bangsa yang gemar berperang, bagi mereka perang merupakan bab dari budaya sendiri dan bab dari sistem kepercayaan. Bangsa Aztec menyembah banyak ilahi atau politheisme. Mereka menyembah ilahi matahari yaitu Huitzilochti. Mereka mempercayai bahwa matahari yakni sumber kehidupan dan harus terus dipelihara, semoga terus beredar pada orbitnya dan berputar terbit dan tenggelam. Untuk itu diharapkan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka meyakini bahwa pengorbanan insan merupakan kiprah suci dan wajib dilakukan semoga ilahi matahari tetap menunjukkan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan diatas altar dipuncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan insan juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang.

Ada tiga hipotesis yang dilakukan oleh para Antropolog mengenai alasan pengorbanan insan disamping alasan untuk pengorbanan dewa, yaitu :
  1. Pengorbanan dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk, terutama semenjak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.
  2. Untuk menunjukkan kepada rakyat mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini snagat lemah, lantaran bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang, serta memlihara anjing, ayam dan kalkun.
  3. Pendapat yang lebih rasional yakni untuk menakut-nakuti para bandel dan pemberontak, semoga mereka tidak melaksanakan perlawanan terhadap penguasa raja. Para tawanan perang banyak dijadikan korban dan jumlah besar untuk ilahi matahari, orang-orang yang berslah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk jadi korban mirip jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah, termasuk orang yang memasuki kawasan terlarang istana raja.

Dalam buku Negara dan Bangsa (1990:208), disebutkan bahwa Huzlopochtli, khususnya, demikian rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan insan dikorbankan sebagai sesaji untuknya dalam waktu satu hari saja. Monte Zuma II pernah mengorbankan 5100 orang korban dalam satu upacara peringatan tahtanya. Pada waktu Ahuitzolt yang berkuasa pada masa ke-15, paling tidak 20.000 jiwa insan dijadikan korban dalam upacara. Calon korban digiring ke puncak piramid tempat pendeta saling berebut bab mereka masing-masing dan memotong jantung si korban dengan pisau kerikil gelas, kemudian memprsembahkannya hangat-hangat dan masih berlumur darah ke kerikil altar sang dewa. Untuk sesaji yang sedemikian massalnya itu, bangsa Aztec tidak sanggup mengandalkan sukarelawan dan oleh alasannya itu mereka sering mengirim rombongan pejuang ke wilayah sekutunya untuk menangkapi calon-calon korban.

Pada puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochittlan merupakan sentra upacara berdarah yang semakin menjadi-menjadi. Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus lainnya, membuat suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian. Bagi bangsa Aztec, darah insan merupakan bab upacara untuk mencegah kehancuran dunia, yang berdasarkan mereka ditandai oleh lenyapnya matahari. Upacara kurban bagi bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu pula bagi calon korban. Menurut dogma mereka, simpulan hidup ditangan para pendeta merupakan suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa dengan cara membelah dada dan mengambil hatinya, semoga tidak murka dan lapar dan mendatangkan tragedi alam. Kepercayaan ini menghipnotis pendangan orang Aztec. Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban ritual kalau mereka tertewan dalam peperangan. Mati sebagai kurban upacara bagi mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada ilahi matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bab penting dari matahari.

Bangsa Aztec mempunyai seni berdiri atau arsitektur yang amat tinggi. Ketika bangsa Spanyol tiba ke kota Tenocl (Mexico City) mereka menyaksikan kemajuan bangsa ini. Di sini terdapat bangunan-bangunan mirip aquadec atau bangunan lain, tempat jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar, serta saluran yang melewati kota serta jembatan diatasnya. Bangunan-bangunan tersebut memakai teknologi tinggi berdasarkan jamannya. Di sentra kota dibangun kuil-kuil besar sebagai persembahan kepada ilahi matahari. Tinggi bangunan tersebut 30 meter, terdiri atas tiga tingkat, yang masing-masing tingkat mempunyai 120 anak tangga. Di bangunnya jalan-jalan dan kanal-kanal yang lebar yakni untuk memudahkan kemudian lintas orang dan barang dagangan. Dalam kegitan perdagangan tersebut mereka memperjualbelikan bebek, ayam, kalkun, kelinci, dan rusa.

Arsitektur bangsa Aztec tergolong sederhana, lebih mementingkan fungsi daripada keindahan lahiriah. Di pegunungan, rumah orang Aztec terbuat dari kerikil bata yang dijemur, mirip batako yang kita kenal di Indonesia. Di dataran rendah, rumah mereka berdinding ranting-ranting atau batang padi yang diplester dengan tanah liat dan beratapkan alang-alang. Sebagi tambahan pada tempat tinggal utama, umumnya mereka mempunyai bangunan lain mirip tempat penyimpanan dan tempat seluruh keluarga mandi uap. Orang Aztec yang kaya mempunyai rumah dari batako atau kerikil yang dibangun mengelilingi suatu Patio, yaitu ruang luas yang terbuka di tengah rumah.

Kuil Aztec dan bangunan lain dengan dekorasi patung merupkan salah satu karya terindah di Amerika. Tetapi hanya sedikit peninggalan karya arsitektur Aztec yang masih sanggup ditemukan. Orang Spanyol, yang beragama kristen, telah memusnahkan kuil-kuil dan segala peninggalan keagamaan orang Aztec. Mereka bahkan telah menghancurkan kota usang Tenochitlan.

Hasil pertanian yang diolah di ladang-ladang pertanian yakni alpukat, kacang merah dan jagung, mereka juga membuat kerajinan dari emas dan perak untuk perhiasan. Dari kegiatan dagang dan jenis barang dagangannya yang diperjualbelikan dan sarana penunjang yang dibangunnya para andal menyimpulkan bahawa bangsa Aztec mempunyai tingkat kebudayaan dan peradaban yang tinggi - Sejarah Bangsa Aztec, Inca dan Maya. Peradaban ini runtuh lantaran penaklukan oleh bangsa Spanyol di bawah pimpinan Hernando Cortez pada tahun 1521.

b. Kebudayaan Maya
Suku Maya mendiami kawasan Meksiko Selatan dan bagian-bagian Amerika Tengah lainnya. Pusat kebudayaannya terdapat di Semenanjung Yukatan. Kota paling awal berdirinya diperkirakan pada masa ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun pada masa ke-10 dan masa ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bab Utara. Kota-kota ini merupakan peninggalan orang-orang Maya yang mempunyai tingkat kebudayaan yang tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju. Kebudayaan suku Maya ini berkembang dari masa ke-1 S M hingga mulainya penggalan Masehi.

Kebudayaan Maya berpusat pada kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, merica dan buah-buahan. Mereka memelihara kalkun dan anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai. Mereka juga memintal kapas dan menjualnya ke tempat lain. Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa orang-orang Maya melaksanakan kegiatan perdagangan selain bertani. Mereka membawa barang dagangannya eksklusif pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di Amerika Tengah.

Organisasi sosial yang dmiliki oleh suku bangsa Maya ini ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya, yang juga melaksanakan perdagangan, golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam dogma mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang mempunyai hak istimewa untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu, ada para petani dan budak yang mempunyai oleh golongan lain. Bangsa Maya telah mempunyai sistem goresan pena yang mirip dengan Hierogliyph. Tulisan ini digunakan untuk mencatat kejadian penting. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi pula sebagai sejarah pencatat kelahiran, perkawinan, dan simpulan hidup raja-raja Maya.

Dengan berkembangnya tulisan, ilmu pengetahuan pun berkembang, bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya berjumlah 20 hari, dan ada yang satu bulan berjumlah 5 hari. Sehingga pertahun ada 365 hari. Mereka juga telah berbagi matematika. Selain itu, astronomi ialah salah satu ilmu yang mereka kembangkan.

Bangsa Maya kuno membangun sebuah monumen dan mendirikan kota kerikil megah untuk para dewa. Sedikitnya ada 80 situs penting peninggalan orang-orang Maya bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs kuil bertinggi lebih dari 60 meter.

Kebudayaan Maya berkembang dengan subur terutama di Guatemala dan Yukatan. Walau demikian, kebudayaan itu dipengaruhi kuatnya kebudayaan Teotihuakan dari Meksiko bab tengah. Sebagai salah satu kota terbesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang tinggal di dalam Adobe atau rumah-rumah dari bata mentah dan memuja ilahi di piramid besar dari kerikil yang hingga kini masih banyak ditemukan di akrab kota Meksiko. Dari masa ke-4 hingga masa ke-8 pengaruhnya menyebar di Amerika Tengah. Para arsitek serta tukang mencontoh pola bangunan dan pola hiasannya. Bahkan sehabis Toetihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup.

Sebagian besar bangunan yang berjumlah lebih dari 200 di Kaminaluyu sebagai tempat peninggalan purbakala suku bangsa Maya di pinggir batar daya kota Guatemala yang dibangun pada masa itu. Yang terbesar di antaranya yakni kerikil berbentuk piramid yang tingginya lebih dari 26 meter dengan dua ruang makam di dalamnya. Tubuh raja diletakkan di atas panggung kayu di sentra salah satu ruang makam. Mayat ini dikitari tubuh-tubuh lain yang diduga mayit orang-orang yang dikurbankan untuk mengawal rajanya menempuh perjalanan ke dunia lain. Di dalam ruangan ini juga ditemukan hiasan dari batu-batu berharga, tulang dan kulit kerang, serta berang pecah belah yang menunjukan kekayaan kebudayaan tersebut.

Reruntuhan Uaxactun yakni peninggalan di kawasan Maya bab tengah yang umurnya lebih muda. Salah satu bangunan yang berupa pelataran bekas kaki kuil berbentuk piramid bertangga terpancang dengan tampak muka berhias. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan semacam ini ditemukan ini juga di kawasan Maya bab utara.

Pada jaman Klasik, tahun 300-500, kebudayaan suku bangsa Maya di kawasan tengah mengalami puncak kejayaan. Arsitekturnya berkembang dengan adanya peningkatan mutu bangunan. Salah satu cirinya yakni dikembangkannya bangunan kerikil yang sebagian besar merupakan bangunan suci mirip kuil atau biara. Kuil di Tikal yang tingginya mencapai sekitar 888 meter yakni kuil tertinggi. Biara dalam kebudayaan Maya adakala meliputi area yang sangat luas sehingga mirip kota, lebih cocok disebut tempat sentra upacara keagamaan dilangsungkan. Namun antara tahun 800 hingga 950, sentra kegamaan tersebut satu-persatu dilupakan dan ditinggalkan orang. Bangsa Maya mengalami keruntuhan lantaran penaklukan pasukan Hernando Cortez pada tahun 1521.

c. Kebudayaan Inca
Inca merupakan sebuah kelompok klan yang mula-mula mendiami kawasan Peru. Menurut legenda, asal-usul suku bangsa Inca berawal dari sekelompok anak ilahi matahari, yang berasal dari sebuah gua di sebelah tenggara kota Cuzco. Bangsa Inca telah mendiami kawasan Cuzco semenjak kira-kira tahun 1200. tetapi semenjak penaklukan oleh kekuasaan Panchacuti dalam tahun 1438, bangsa Inca mulai memperluas daerahnya dengan menaklukan daerah-daerah sekitarnya. 

Akhirnya mereka membentuk suatu wilayah kekuasaan besar dan luas yang membentang dari Quito di Utara hingga Chile bab tengah. Bahasa Inca menyebut wilayah kekuasaannya Tabuantisuyu, artinya kawasan yang meliputi empat wilayah. Nama itu menunjukan bahwa seluruh wilayah kekuasaan bangsa Inca terbagi menjadi menjadi empat geografis, yang dibagi menjadi lebih dari 80 propinsi. Penguasa tertinggi berada di tangan seorang pemimpin yang dianggap sebagai wakil ilahi matahari.

Kebudayaan Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Serikat terutama Peru. Bukti-bukti arkeologis mengenai keberadaan kebudayaan Inca, yang berasal dari fase Killke (1200-1380), ditemukan di kawasan sekitar Cuzco di dataran tinggi Peru bab selatan. Berdasarkan hasil penyelamatan terhadap sistus-situs di kawasan tersebut diperoleh citra bahwa Inca dikala itu hanyalah merupakan suatu wilayah yang kecil saja.

Seperti halnya suku bangsa lainnya Amerika, bangsa Inca mempunyai tabiat militer sehingga ekspansi wilayah Imperium dilakukan dengan cara peperangan. Sejak kekuasaan dipegang oleh Pachacuti yang memerintah tahun 1438 – 1471, Inca memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukan daerah-daerah sekitarnya. Selama pemerintahan Topa Inca sebagai pengganti Pachacuti, wilayah kekuasaan Inca diperluas dengan manklukan daerah-daerah Pantai Peru bab selatan, Bolivia Selatan., Argebtina barat laut, dan Chile. Pengganti Topa Inca yakni Huayna Capac yang memerintah dari tahun 1493 hingga tahun 1525 M. sehabis meniggalnya Huayna Capac, terjadi kudeta antara Huascar dan Attahualpa.

Bangsa Inca mempunyai mata pencaharian dari kehidupan agraris atau pertanian. Sejak tahun 600–1000 Masehi, bangsa Inca telah berkembang dalam bidang pertanian. Mereka membuat sistem terasering untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah, mereka memakai bajak yang terbuat dari perunggu. Tanaman yang bayak ditanam oleh masyarakat Inca yakni kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, dan kentang. Hasil pertanian ini digunakan untuk mmenuhi konsumsi petani, juga untuk makan tentara dalam jumlah besar, golongan birokrasi dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas dari bangsa Inca yakni Chica yaitu semacam bir yang terbuat dari jagung.

Bangsa Inca yakni bangsa yang bersifat nasional. Penggunaan bahasa nasional dipaksanakan oleh raja kepada penduduknya. Pada masa Topa Inca, bahasa Quechua ditetapkan sebagai lingua franca di seluruh wilayah Tahuanntinsuyu.

Bangsa Inca mempunyai organisasi masyarakat yang teratur. Sebagai unit dasar atau paling bawah dari organisasi masyarakat Inca yakni ayllu, yaitu keluarga yang bersifat endogama berdasar garis keturunan laki-laki. Kelompok ayllu yang bersal dari satu wilayah kemudian membentuk kelompok lebih besar yang disebut saya. Tiap-tiap wilayah (propinsi) biasanya terdiri atas dua atau tiga wilayah administratif (waman). Kekuasaan tertinggi pemerintah Inca terdiri ada ditangan seorang kaisar yang menyatakan dirinya sebagai keturunan ilahi matahari Inti. Oleh lantaran itu gelar yang digunakan penguasai Inca dalah Intip Cori (yang bererti Putra Dewa Matahari). Di bawahnya yakni pejabat yang disebut apo sebagai penguasa tiap-tiap wilayah bab (4 wilayah). Di bawah apo ada tokrikoq yang menjadi penguasa tiap propinsi.

Bangsa Inca mempunyai ilmu pengetahuan yang maju dan berkembang. Walaupun ilmu pengetahuan yang berkembang di Inca tidak sanggup mengungguli perkembangan ilmu pengatahuan di Aztec dan Maya. Dalam bidang Matematika dan Astronomi bangsa Inca tidak sanggup mengungguli kemajuan di Aztec dan Maya.

Bangsa Inca mempunyai perkembangan yang pesat dalam bidang kesenian, terutama seni bangun. Seperti dalam pembuatan tekstil dan keramik, pembangunan benteng-benteng pertahanan, dan jalan-jalan raya yang lebar. Kemajuan bidang seni ini tidak sanggup dipisahkan dari kemmapuan pemerintah mengatur masyarakat.

Dalam bidang sosial, raja sangat menarruh perhatian dalam hal perkawinan. Laki-laki atau wanita yang sudah cukup umur dan belum mempunyai pasangan diplilihkan orang lain lain sebagai pendampingnya. Kemudian mereka dikawinkan dalam upacara umum.

Dalam bidang religi, bangsa Inca mempercayai ilahi matahari. Raja-raja mereka dipercaya mempunyai relasi genealogis atau asal-usul keturunan dengan ilahi matahari. Dewa matahari ternyata sangat besar pengaruhnya dalam masyarakat Inca dan bahkan pada masyarakat Inca terdapat suatu dogma bahwa ilahi Matahari itulah yang menurunkan keluarga raja Inca. Oleh lantaran itu, setiap raja yang sedang memerintah dipandang sama dengan ilahi matahari. Tidak diketahui dengan pasti, apakah bangsa Inca juga melaksanakan upacara pengorbanan insan mirip bangsa Aztec.

Di samping memuja ilahi matahari, masyarakat Inca juga melaksanakan pemujaan terhadap roh para leluhurnya. Pemujaan itu dilakukan dengan suatu upacara yang luar biasa besarnya. Di Kuzko mereka menyimpan mummi dalam bungkusan kain - Sejarah Peradaban Bangsa Aztec, Inca dan Maya, konon mummi itu yakni para Raja yang memerintah pada zaman Manko Kapak (Inca yang pertama). Mummi tersebut ditempatkan pada sebuah rumah yang megah, mirip istana, sekakan-akan mereka masih hidup secara bergantian dikeluarkan untuk menyaksikan upacara. Anggota keluarga raja yang kurang penting, para darah biru tinggi dan rakyat yang bisa mengawetkan mayit keluarganya.

 Amerika yakni benua yang terletak di antara dua samudera Sejarah Peradaban Bangsa Aztec, Inca dan Maya
Foto: Machu Picchu 
(Setelah Ditinggalkan oleh Inca)/filsafat-ilmu-fakta-dunia

Kepercayaan terhadap ilahi di Inca tidak memainkan peranan yang meliputi seluruh kehidupan namun kerajaan Inca mempunyai forum agama yang mantap sebagai bab dari pemerintah dan berada di bawah pemerintahan. Perkembangan kebudayaan Inca yang begitu tinggi ini kesudahannya mengalami kehancuran. Bangsa Inca mengalami keruntuhan lantaran penaklukan pasukan Francisco Pizzaro tahun 1533. 

DAFTAR PUSTAKA :

http://www.slideshare.net/ShofiyNurlatiefSitiAfifah/aztec-maya-inca-native

http://www.htysite.com/P%20aztek.htm

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Peradaban Bangsa Aztec, Inca Dan Maya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel