Sejarah Peradaban Lembah Sungai Nil
Sejarah Peradaban Lembah Sungai Nil - Mesir terletak di Afrika Utara yang di lalui oleh pedoman Sungai Nil. Sungai Nil memisahkan Padang Pasir Libia di sebelah barat dan Padang Pasir Nubia di sebelah timur. Sungai Nil Biru, mata air nya berasal dari Ethiopia dan Sungai Nil Putih mata airnya berasal dari Danau Albert di Uganda. Kedua Sungai itu menyatu di Khatun. Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia (6.400 KM).
"Mesir yakni hadiah Sungai Nil" ungkapan ini berasal dari sejarawan Yunani, yaitu Herodotus yang pernah mengunjungi Mesir kira-kira 350 SM. Dari ungkapan tersebut sanggup ditarik kesimpulan bahwa Mesir merupakan tempat yang tandus. Seperti daerah-daerah Timur Tengah lainya, apabila tidak ada Sungai Nil.
Antara bulan Juli dan November, air Sungai Nil selalu meluap dengan permukaan yang tinggi, hingga sanggup mengairi tanah-tanah sekitarnya sejauh 50 KM. Jika air sungai Nil surut ia akan meninggalkan tanah lumpur yang sangat subur untuk di tanami. Karena kesuburanya, Mesir di kenal dengan sebutan Gudang Gandum dari Timur Tengah.
Antara bulan Juli dan November, air Sungai Nil selalu meluap dengan permukaan yang tinggi, hingga sanggup mengairi tanah-tanah sekitarnya sejauh 50 KM. Jika air sungai Nil surut ia akan meninggalkan tanah lumpur yang sangat subur untuk di tanami. Karena kesuburanya, Mesir di kenal dengan sebutan Gudang Gandum dari Timur Tengah.
Bangunan rumah-rumah penduduk di tepi Sungai Nil pada mulanya terbuat dari lempengan- lempengan lumpur. Tentu saja bangunan menyerupai ini gampang rusak atau hancur. Dalam perkembangan nya bangunan-bangunan di Mesir di buat dengan bahan-bahan yang lebih baik mutu nya sehingga sanggup bertahan lebih lama. Bangunan-bangunan yang seni bangunanya yang di nilai sangat tinggi dikala itu yaitu Piramida dan kuil.
Piramida di bangkit untuk tempat pemakaman Firaun. Seorang arsitek populer yang jago dalam menciptakan piramida yakni Imhoteb. Banguanan ini biasa nya mempunyai kamar bawah tanah, pekarangan, dan kuil kecil di belahan luar nya. Di belahan dalam nya terdapat lorong-lorong, lubang angin, dan ruang mayat Raja dengan seni arsitek yang tinggi.
Di depan piramida terdapat Spinx, yaitu patung singa berkepala manusia. Patung ini dianggap berfungsi sebagai penjaga piramida. piramida terbesar yakni piramida Raja Cheob yang terletak di Gizeh, erat kota Kairo. Tinggi piramida ini yakni 146,5 M, dengan luas alasnya hampir 5 hektar. Berat nya 6.000 Juta Kg, panjang sisi nya 230 M. Banguananya terdiri dari balok-balok watu besar , bahkan ada watu yang beratnya mencapi 500.000 kg.
Di depan piramida terdapat Spinx, yaitu patung singa berkepala manusia. Patung ini dianggap berfungsi sebagai penjaga piramida. piramida terbesar yakni piramida Raja Cheob yang terletak di Gizeh, erat kota Kairo. Tinggi piramida ini yakni 146,5 M, dengan luas alasnya hampir 5 hektar. Berat nya 6.000 Juta Kg, panjang sisi nya 230 M. Banguananya terdiri dari balok-balok watu besar , bahkan ada watu yang beratnya mencapi 500.000 kg.
Kuil merupakan bangunan suci lantaran di buat untuk tempat pemujaan. Di depan kuil di dirikan tugu-tugu watu yang letaknya sejajar. Tugu-tugu watu itu di sebut obelisk. Dalam bangunan kuil di lengkapi dengan sebuah Vihara, sebagai tempat penyimpanan perlengkapan upacara. Kuil yang terbesar dan terindah yakni Kuil Karnak yang berada di sebelah Timur Sungai Nil.
Penduduk di tempat Sungai Nil pada umumnya hidup dari pertanian. Saluran irigasi dan tanggul-tanggul yang kokoh di buat untuk kelancaran pengairan ke tanah-tanah pertanian. Hasil pertanian berupa padi, gandum, jagung dll.
Ilmu dan teknologi di tempat lembah sungai nil sudah sangat tinggi. hal ini terbukti dengan adanya bangunan yang cukup kokoh menyerupai piramida. Pembangunan piramida itu tentu menggunakan perhitungan-perhitungan matematik (geometri) yang cermat, sehingga hingga dikala ini masih kokoh. Hal ini pun terjadi pada pembagian tanah-tanah pertanian untuk petani yang memerlukan pengukuran berdasarkan perhitungan matematik (geometri).
Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa pendukung peradapan Lembah Sungai Nil sudah mempunyai ilmu pengetahuaan dan teknologi yang sangat tinggi. Selain kemampuan dalam bidang matematik, mereka juga telah mempunyai tenaga-tenaga jago dalam bidang pertanian, pengairan, pelayaran, peternakan, dsb.
Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa pendukung peradapan Lembah Sungai Nil sudah mempunyai ilmu pengetahuaan dan teknologi yang sangat tinggi. Selain kemampuan dalam bidang matematik, mereka juga telah mempunyai tenaga-tenaga jago dalam bidang pertanian, pengairan, pelayaran, peternakan, dsb.
Bangsa Mesir Kuno telah mengenal goresan pena semenjak tahun 3000 SM. Tulisan bangsa Mesir Kuno itu di sebut aksara hieroglyph. Aksara tersebut berbentuk gambar yang di tulis di atas daun papirus. batu, atau dinding-dinding bangunan. Tulisan ini usang di pelajari orang tetapi tidak berhasil. Pada tahun 1799, salah seorang anggota pasukan Napoleon Bonaparte menemukan sebuah watu tulis di Rosetta. Batu itu kemudian di bawa ke Prancis dan di pelajari oleh spesialis bahasa-bahasa kuno, yaitu Champoleon. ia berhasil membuka tabir diam-diam aksara hieroglyph, sehingga sejarah peradapan bangsa Mesir Kuno sanggup kita ketahui.
Mula-mula Mesir terpecah-pecah dan terdiri dari beberapa tempat kecil yang dalam bahasa Yunani disebut Nomen. Lambat laun daerah-daerah belahan selatan bersatu dengan Ibukota nya Nechen, sedangkan belahan utara dengan Ibukotanya Bhuto. berdasarkan mitologi nya, tuhan terakhir yang memerintah bangsa Mesir Kuno yakni Dewa Horus. Dewa ini kemudian menyerahkan kekuasaan kepada keturunanya yang bermetamorfosis menjadi insan yang disebut Pharouk atau Firaun yang artinya istana. Sejak pemerintahan Firaun, mulai terbentuklah Kerajaan Mesir Raya yang terbagi atas tiga zaman yaitu:
a. Kerajaan Mesir Tertua (3400-2160 SM)
Raja Kerajaan Mesir tertua yakni Pharouk Menes yang mempersatukan wilayah Utara dan Selatan. Itulah sebabnya Ia di kenal dengan sebutan Nest Binti, yaitu raja mesir Negeri Hulu dan Mesir Hilir yang menggunakan mahkota kembar. Raja-raja yang populer pada zaman Kerajaan Mesir Tertua yakni Chufu (Cheob), Chefren, dan Menkaure. Pada masa pemerintahan ketiga raja itu, kebudayaan Mesir sudah sangat tinggi.
Hal ini sanggup di buktikan dengan adanya bangunan-bangunan monumental, menyerupai Piramid, Spinx, Obelisk, dan Kuil - Peradaban Lembah Sungai Nil. Raja dari Kerajaan Mesir Tua terakhir yakni Raja Pepi II yang memerintah sekitar tahun 2500 SM . Setelah Ia meninggal , kerajaan nya terpecah belah menjadi daerah-daerah kecil yang di perintah oleh kaum bangsawan.
Hal ini sanggup di buktikan dengan adanya bangunan-bangunan monumental, menyerupai Piramid, Spinx, Obelisk, dan Kuil - Peradaban Lembah Sungai Nil. Raja dari Kerajaan Mesir Tua terakhir yakni Raja Pepi II yang memerintah sekitar tahun 2500 SM . Setelah Ia meninggal , kerajaan nya terpecah belah menjadi daerah-daerah kecil yang di perintah oleh kaum bangsawan.
b. Kerajaan Mesir pertengahan (2160-1788 SM)
Kerajaan Mesir yang telah terpecah-pecah membutuhkan seseorang yang besar lengan berkuasa untuk mempersatukannya kembali. Kira-kira pada tahun 2160 SM, Sesoastris III sanggup mempersatukan Mesir. Kemudian ia sanggup memperluas tempat kekuasaan nya hingga kedaerah Namibia. Di tempat ini ia membangun 12 benteng pertahanan, selanjutnya menyerbu Palestina dan berhasil menduduki Sichem. Pada masa pemerintahannya, perdagangan maju pesat, rakyat hidup sejahtera dan mempunyai kebudayaan yang sangat tinggi.
Pada zaman ini Raja-Raja Mesir yang meninggal dunia tidak lagi di makam kan dalam piramida melainkan disimpan dalam gua-gua karang. raja yang populer dari kerajaan mesir pertengahan yakni Amenhoteb III. Usaha yang pernah di lakukan nya yakni mengeringkan tempat Fayun yang berawa-rawa dan di jadikan sebagai tempat pertanian yang sangat subur.
Setelah Amenhotep III meninggal, kerajaan Mesir kembali terpecah belah dan kemudian direbut oleh bangsa Hyksos menguasai Mesir sekitar tahun 1788-1500 SM. Dari bangsa Hyksos inilah bangsa Mesir mempelajari siasat perang dengan menggunakan baju zirah dan senjata api.
c. Kerajaan Mesir Baru (1500-1100 SM)
Pada tahun 1500 SM bangsa Hyksos berhasil di usir oleh bangsa mesir di bawah pimpinan Raja-Raja Thebe. Mesir yang telah mengalami kehancuran dibangun kembali. Kota Thebe di perindah, lantaran kota tersebut dianggap sebagai kota kediaaman Dewi Amon. Sejak zaman Mesir baru, Dewi Amon disamakan dengan Dewa Ra (Dwi Murti) Amon Ra.
Raja-raja Thebe yang dianggap sebagai pembebas bangsa Mesir dari penguasa bangsa Hyksos yakni Ahmosis I dan Thutmosis I. Raja terbesar dari zaman ini yakni Thutmosis III yang mengawini adik kandung nya sendiri yaitu Putri Hatsepsut. Thutmosis III kemudian digantikan oleh putra nya yang berjulukan Thutmosis IV. Zaman setalah Thutmosis IV di kenal dengan nama zaman Amarna. Raja yang memerintah yakni amenhoteb IV yang memindah kan Ibukota nya dari Thebe ke Amarna.
Zaman Amarna di temukan 360 buah piagam dari tanah liat. pada zaman amarna timbul dogma gres yang bersifat keesaan, lantaran dari Amon Ra beralih dogma Dewa Aton. Dinasti terakhir yang memerintah yakni mesir yakni Ptolomeus. Dinasti ini merupakan dinasti ke-32 (332-30 SM) dengan Raja terakhir yakni Ratu Cleopatra.
Zaman Amarna di temukan 360 buah piagam dari tanah liat. pada zaman amarna timbul dogma gres yang bersifat keesaan, lantaran dari Amon Ra beralih dogma Dewa Aton. Dinasti terakhir yang memerintah yakni mesir yakni Ptolomeus. Dinasti ini merupakan dinasti ke-32 (332-30 SM) dengan Raja terakhir yakni Ratu Cleopatra.
Kepercayaan Mesir Kuno yakni Politheis. dewa-dewa yang di sembah antara lain Osiris, yaitu tuhan yang mula-mula di anggap sebagai tuhan tertinggi bangsa mesir. Tetapi kemudian di bunuh oleh adiknya, seth (dewa penguasa dunia kegelapan). Isis yaitu permaisuri tuhan Osiris, di kenal dengan tuhan kesuburan. Horus putra dari Osiris dan Isis berkepala burung elang. Horus berhasil membunuh Seth untuk membalas dendam. Selain Dewa-dewa tersebut, masih ada lagi dewa-dewa lain, yaitu Dewa Ra (matahari), Amon (bulan), dan Anubius ( kematian).
Selain percaya kepada dewa-dewa, bangsa Mesir juga percaya bahwa seseorang yang sudah meninggal, roh nya akan tetap hidup, asalkan jasmaniah nya tidak rusak - Sejarah Peradaban Lembah Sungai Nil. Itulah sebabnya jenazah, terutama mayat raja-raja, di beri balsem dan rempah-rempah biar tetap utuh. Jenazah yang di awetkan itu di sebut mumi. Mumi itu di masukan kedalam peti mati dan selanjut nya disimpan dalam piramida di sertai bekal kubur nya.
Daftar Pustaka
Thamien R, Nico.2000. Sejarah 1 Untuk Kelas 1 SMU.Jakarta:Yudistira
Setiyo Purnomo, Himawan.2010. Sejarah Sekolah Menengan Atas Kelas X Semester 1. Karanganyar: Cipta Pustaka
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Peradaban Lembah Sungai Nil"
Posting Komentar