Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)
Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho) - Cina kuno mempunyai peradaban yang cukup dikenal dunia yaitu peradaban yang berada di lembah sungai hwang ho. Peradaban di lembah tersebut populer maju diberbagai bidang mulai dari tata kota, sistem pertanian, teknologi dan lain sebagainya. Di bidang filsafat dan kebudayaan juga mempunyai peradaban yang cukup maju. Seperti apakah bahu-membahu peradaban di cina kuno tersebut?
Letak geografis peradaban lembah sungai kuning, secara garis besar, letak geografis Cina dibagi menjadi 3 bagian. Sungai Kuning terletak di tempat pegunungan Tibet. Mengapa diberi nama sungai Kuning? Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, kini berjulukan Huang-He).
1) Peradaban lembah sungai kuning hwang-ho
2) Peradaban lembah sungai kuning (cina kuno)
3) Peradaban lembah sungai kuning (china)
4) Peradaban lembah sungai kuning atau huang ho
5) Peradaban lembah sungai kuning ppt
6) Peradaban lembah sungai kuning (hwang ho) bidang pemerintahan
7) Peradaban lembah sungai kuning pdf
8) Masyarakat lembah sungai kuning (221 sm)
1. Tata Kota
Unsur-unsur tertua peradapan bangsa Cina kuno terdapat di Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho) sekitar kala 300 SM. Sungai Kuning berhulu di pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sungai yang sangat panjang ini membawa lumpur kuning yang sangat subur.
Daerah-daerah yang dilalui aliran Sungai ini memilikki tanah pertanian yang cukup luas, tempat ini di diami oleh bangsa Cina Kuno. Bangsa-bangsa kelana ( nomaden ) ibarat bangsa Syung-Nu, Tibet, dan Mongol selalu berusaha menyerbu daerah-daerah subur dilembah sungai kuning, sehingga sering kali terjadi peperangan.
Daerah-daerah yang dilalui aliran Sungai ini memilikki tanah pertanian yang cukup luas, tempat ini di diami oleh bangsa Cina Kuno. Bangsa-bangsa kelana ( nomaden ) ibarat bangsa Syung-Nu, Tibet, dan Mongol selalu berusaha menyerbu daerah-daerah subur dilembah sungai kuning, sehingga sering kali terjadi peperangan.
Untuk menghindari penyerbuan bangsa Kelana, dibangunlah sebuah tembok besar (The Great Wall Of Cina) yang panjangnya mencapai 3.000 Km dengan tinggi rata-rata mencapai 16 m. Bangunan kolosal ini dirintis pada masa pemerintahan Dinasti Chin ( 221-206 SM ) penyelesaiannya dilakukan pada masa pemerintahan Raja-Raja Dinasti Ming (1368-1644 M).
Dengan adanya tembok besar Cina ini, sentra pemerintahan dan pemukiman bangsa Cina kuno dikelilingi tembok raksasa tersebut.Pusat pemerintahan dan rumah-rumah penduduk telah dibangun secara teratur dengan memakai kerikil bata. jalan-jalan raya juga di berdiri untuk mempelancar korelasi antar daerah.
2. Sistem Pertanian
Kesuburan tempat lembah sungai kuning ini menjadikan sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Sejak tahun 3.000 SM bangsa Cina Kuno telah mengenal sistem pertanian.
3. Teknologi
Sekitar tahun 3.000 SM bangsa Cina Kuno telah mempunyai pengetahuan teknologi yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dari sisa peninggalan yang ditemukan didaerah Lembah Sungai kuning ibarat Tembok Raksasa, alat-alat rumah tangga, kuil, dan sebagainya.
4. Aksara
Bahasa Cina disetiap wilayah berbeda-beda hal ini menyulitkan korelasi komunikasi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Tulisan mereka terdiri dari karakter Pectograf, yaitu karakter yang merupakan gambar dan setiap gambar merupakan satu kata. Pada permulaan kala ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.
5. Sistem Pemerintahan
Berdasarkan peninggalan-peninggalan peradaban purbakala, kerajaan Cina tertua berada dibawah penguasa Dinasti Hsia yang kemudian diganti oleh Dinasti Yin antara 1700-1500 SM. Kedua Dinasti ini tidak meninggalkan benda-benda tertulis, oleh alasannya yaitu itu zaman pemerintahan kedua Dinasti ini dianggap sebagai zaman prasejarah bangsa Cina.
Dinasti ketiga yaitu Dinasti Chuo yang memerintah antara 1050-221 SM. Dinasti ini dianggap sebagai peletak dasar sistem feodalisme Cina. Dinegeri feodal ini,raja Tiongkok berkedudukan dipusat ibukota dengan gelar Shi Huang Ti ( raja besar ). Disetiap tempat dikuasai oleh raja-raja bawahan. Pada tahun 221 SM Dinasti Chou dijatuhkan oleh Dinasti Chin. Raja yang populer dari dinasti ini yaitu Chieng. Setelah ia meninggal pada tahun 202 SM, kerajaannya terpecah belah yang kemudian dipersatukan kembali oleh dinasti Han.
Dinasti Han mulai memerintah dari tahun 202 SM hingga 221 M. Dinasti ini didirikan oleh seorang raja yang berjulukan Kau-Cu. Raja terbesar dari Dinasti Han yaitu Han Wu Ti ( 140-87 SM ). Setelah Han Wu Ti meninggal, kerajaannya terus mengalami kemunduran, dan karenanya terpecah belah menjadi daerah-daerah kecil yang diperintah oleh para panglima-panglima daerah. Dinasti yang kemudian mengganti Dinasti Han yaitu Dinasti Sui ( 589-618 M ). Raja yang populer dari Dinasti Sui yaitu Sui Yang Ti ( 589-605 M ). Dinasti ini karenanya mengalami kehancuran lantaran sering terjadi perebutan kekuasaan.
Pada tahun 618 M muncul Dinasti gres yaitu Dinasti Tang ( 618-906 M ). Raja yang populer dari Dinasti Tang yaitu Tang-Tai-Tsung yang berkuasa pada tahun 672-649 M. Setelah ia meninggal dinasti Tang digantikan dengan Dinasti Sung. Dinasti Sung ini terpecah menjadi dua bab yaitu Sung Utara ( 960-1127 M ) dan Sung Selatan ( 1127-1279 M ) yang beribu kota di Nan-King.
Dinasti Sung mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja Sung Jen-Tsung (1023-1063 M), Dinasti Sung mengalami kehancuran lantaran terus menerus diserbu oleh bangsa Syung-Nu dan bangsa Mongolia.
Pada tahun 1260 bangsa Mongolia mendirikan Dinasti Mongol di Cina dengan kaisar yang populer Khubilai Khan ( 1260-1294 M). Setelah bangsa Cina berhasil mengusir bangsa Mongol, berdirilah Dinasti Ming ( 1398-1644 M ). Rajanya yang populer berjulukan Yung Lo. Pada masa pemeritahannya ia menginginkan kembalinya kebudayaan Cina kedasar yang asli. Selain itu ia juga berusaha meningkatkan korelasi perdagangan dengan bangsa lain. Untuk kepentingan perdagangan ini, Yung Lo mengutus Cheng Ho mengunjungi negara-negara yang ada di Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada tahun 1408-1412.
Pada tahun 1614 kekuasaan beralih ketangan Dinasti Mantsyu ( Mancuria ) yang memerintah hingga tahun 1912. Kekuasaan Mantsyu ini berakhir lantaran terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum revolusioner dibawah pimpinan Dr. Sun Yat Sen.
6. Filsafat
Sejak zaman Cina Kuno, bangsa Cina telah memilikki sejumlah jago sastra, filsafat, dan politik yang hingga ketika ini masih dikenal dunia. Ahli-ahli tersebut yaitu :
a. Lao-Tse ( 604-531 M )
Ia populer dengan ajarannya yang disebut Taoisme. Ajaran Tao ini ditemukan dalam bukunya yang berjudul Tao-Teking. Ajaran Tao ini mengemukakan bahwa, semoga dunia ini kondusif dan tertib maka setiap orang harus menjalankan Wu-Wei ( tidak melaksanakan hal-hal yang bertentangan dengan pekerjaaannya ). Dengan demikan dunia ini akan tetap tertib ( Tao ).
b. Kung Fu –Tse ( 551-479 SM )
Kung Fu-Tse oleh bangsa Eropa dikenal dengan Confusius. Ia lahir pada tahun 551 SM dan meninggal pada tahun 479 SM. Ajarannya berdasarkan Tao ibarat yang diajarkan oleh Lao-Tse dengan suplemen bahwa ketertiban ( Tao ) sanggup dicapai apabila perbuatan insan disertai dengan Te atau kebajikan ( susila ) bila kebajikan itu dijalankan maka akan tercapai Li atau teraturnya susunan pemeritahan, tata negara, dan agama.
Seandainya Te tidak ada maka bangsa di negara akan kacau. Menurut masyarakat Tiongkok yang pada ketika itu sering terjadi kekacauan lantaran tidak seorang pun yang menjalankan Te. Oleh lantaran itu Kung Fu-Tse menghimbau semoga setiap orang kembali menjalankan Te, sehingga dengan sendirinya Li atau susunan masyarakat kembali normal.
c. Men-Tse ( 327-289 SM)
Men-Tse oleh bangsa barat dikenal dengan nama Mencius. Ia yaitu seorang penganut pemikiran Confusius. Ada sedikit perbedaan ajarannya dengan pemikiran Kung Fu-Tse. Confusius mengutamakan ajarannya pada kalangan aristokrat istana lantaran ia beranggapan bhwa suatu masyarakat akan tertib apabila pimpinannya terlebih dahulu menjalankan Te, sedangkan Men-Tse lebih menitik beratkan ajarannya kepada kalangan rakyat jelata. Ia beropini yang lebih utama dalam suatu masyarakat atau negara yaitu rakyatnya. Oleh lantaran itu ia dianggap sebagai peletak dasar pemikiran demokrasi bagi masyarakat Cina.
7. Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat Cina Kuno bersifat Polytheis. Mereka percaya dan menyembah banyak sekali yang kuasa diantaranya :
a. Dewa Pa ( yang kuasa penguasa demam isu kemarau )
b. Dewa Le-Shi ( yang kuasa angin angin kencang berbentuk naga besar )
c. Dewa Tai-Shan ( yang kuasa empat serangkai yang bertahta dibukit suci )
d. Dewa Ho-Po ( yang kuasa sungai Hwang-Ho yang berbadan insan sambil mengendarai dua ekor naga ). Setiap tahun diadakan upacara untuk menyenangkan yang kuasa Ho-Po semoga tidak terjadi banjir. Dalam upacara itu dipersembahkan seorang gadis elok dengan melemparkannya kedalam Sungai Hwang-Ho.
e. Dewa Ho-Tien atau raja langit. Bangsa Cina berdasarkan mitologinya keturunan dari Ho-Tien.
Daftar Pustaka:
Thamiend, Nico. 2000. Sejarah 1 untuk kelas 1 SMU. Jakarta: Yudistira
Purnmo, Himawan Setiyo. 2010. Sejarah Kelas X. Karang anyer: Cipta Pustaka
Belum ada Komentar untuk "Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)"
Posting Komentar