Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya

Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya - Seperti kita ketahui bersama, Pemilu yaitu sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara. Apalagi Pemilu yang dilakukan pertama kali, niscaya akan sangat kuat dan tentunya dikenang selama perjalanan perkembangan sebuah negara. Pemilu sendiri yaitu termasuk salah satu sarana untuk menjalankan prosedur demokrasi yang bertujuan untuk menciptakan rakyat juga sanggup mencicipi kehidupan bernegara. Di Indonesia, pemilu pertama kali digelar yaitu pada tahun 1955. Pemilu 1955 merupakan Pemilu yang paling bersejarah di Indonesea, ada banyak hal yang menciptakan Pemilu 1955 begitu dikenang hingga sekarang.

 Pemilu yaitu sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya
Pemilu 1955

Dalam perjalanan kebernegaraan, Indonesia selama di pimpin Presiden Soekarno hanya sekali terjadi Pemilu, yaitu Pemilu 1955. Dalam kurun waktu tersebut (pada masa Presiden Soekarno, 1945-1965) Indoensia melewati beberapa era. Mulai dari kurun Revolusi Fisik, menjalankan sistem Demokrasi Parlementer dan juga menjalankan sistem zDemokrasi Terpimpin. Pemilu 1955 sendiri terjadi pada masa pemerintahan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap dari Masyumi 29 Juli 1955-2Maret 1956. Meski dilakukan pada masa perdana menteri Burhanuddin Harahap, namun landasan Pemilihan Umum 1955 sendiri yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953 yang notabene sudah disusun pada masa pemerintahan Perdana Menteri Wilopo dari PNI 30 Maret 1952-2 Juli 1953.

Baik temen-temen, sedikit pengantar di atas semoga sanggup membawa dan membentuk kerangka pikir kita mengenai Pemilu 1955, meski mungkin tidak sama sekali. Setidaknya sanggup mengarahkan Anda bahwa yang akan Anda baca yaitu sedikit ulasan mengenai Pemilu 1995, baik latar belakang terjadinya, kronologis, hasil dan tujuan diselenggarakannya. Untuk semoga sanggup lebih terang lagi mengenai Pemilu 1955, simak klarifikasi yang lebih detail di bawah ini.

Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia


1. Latar Belakang Pemilu 1955

Pada masa-masa awal kemerdekaan, Pemilu belum sanggup eksklusif dilaksanakan oleh negara Indonesia. Meskipun bekerjsama semenjak masa awal kemerdekaan sudah ada bermunculan wangsit untuk menyelenggarakan Pemilu. Namun kemudian seiring bertumbuh dewasanya cara berpikir dan perkembangan negara dan adanya dorongan oleh kesadaran untuk menjalankan demokrasi yang sebenarnya, maka kemudian masyarakat umum dan rakyat menuntut diadakannya Pemilu. Maka pada tahun 1955 digelarlah Pemilu yang pertama di Indonesia.

Secara lebih spesifik, digelarnya Pemilu 1955 yaitu dilatarbelakangi oleh alasan di bawah ini :

- Revolusi fisik/perang kemerdekaan, menuntut semua potensi bangsa untuk memfokuskan diri pada perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
- Pertikaian Internal, baik dalam forum politik maupun pemerintah cukup menguras energi dan perhatian.
- Belum adanya UU pemilu yang mengatur perihal pelaksanaan pemilu ( UU pemilu gres disahkan pada tanggal 4 april 1953 yang dirancang dan disahkan oleh kabinet wilopo)

Sebelum digelarnya Pemilihan Umum 1955 tentu segala sesuatunya dipersiapkan terlebih dahulu. Dan yang menyiapkan hal tersebut yaitu dirintis oleh kabinet Ali Sastroamijoyo I. Tindak lanjut dari persiapan Pemilu 1955 kemudian yaitu membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat yang dibuat pada tanggal 31 Juli 1954 yang diketuai oleh Hadikusumo dari PNI. Kemudian Hadikusumo Pada tanggal 16 April 1955 sebagai Ketua Panitia Pemilihan Umum Pusat mengumumkan bahwa Pemilihan Umum Parlemen diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955.

Nah, dari pengumuman Hadikusumo ini kemudian yang mendorong partai-partai yang ada untuk meningkatkan kampanye nya. Kampanye dilakukan di pelosok-pelosok desa untuk meningkatkan elektabilitas nya. Di setiap pelosok desa dan kota dipenuhi oleh tanda gambar para penerima pemilu yang sedang bersaing. Masing-masing partai tentu berusaha untuk mendapat bunyi yang paling banyak untuk memenangkan Pemilihan Umum Parlemen 1955. 


Di atas yaitu sedikit pembahasan mengenai latar belakang Pemilu 1955. Ada beberapa alasan fundamental memang yang mengharuskan untuk segera digelarnya Pemilihan Umum 1955. Sekarang selanjutnya kita memasuki pembahasan mengenai tujuan digelarnya Pemilu 1955 yang notabene yaitu Pemilihan Umum pertama di Indnonesia. Perhatikan klarifikasi di bawah ini.


2. Tujuan Pemilu 1955

Tujuan Pemilu 1955 menurut Undang-Undang No 7 Tahun 1953, Pemilu 1955 dilakukan bertujuan untuk menentukan anggota perlemen atau dewan perwakilan rakyat dan Konstituante atau Lembaga yang diberi kiprah dan wewenang untuk melaksanakan perubahan terhadap konstitusi negara. Pada pemilu 1955, sistem yang dipakai yaitu memakai sistem perwakilan proporsional. Sistem pemilu 1955 yang memakai sistem perwakilan proporsional wilayah Indonesia dibagi menjadi dalam 16 tempat Pemilihan. Dan, pada ketika itu, Irian Barat juga dimasukkan dalam tempat pemilihan yang pada ketika itu masuk tempat ke-16 padahal ketika itu Irian Barat masih dikuasai oleh Belanda. Sehingga Pemilu 1955 tidak sanggup diselenggarakan di Irian Barat kala itu.

Dalam Pemilu 1955 yang memakai sistem perwakilan proporsional, maka setiap tempat pemilihan mendapat porsi atau jumlah bangku berdasar jumlah penduduknya. Ketentuan lainnya yaitu bahwa setiap tempat pemilihan berhak mendapat jatah bangku minimum yaitu enam bangku di Konstituante dan tiga di parlemen. Di setiap tempat pemilihan, bangku diberikan kepada partai-partai dan calon anggota lainnya sesuai dengan jumlah bunyi yang mereka peroleh. Nah kemudian sisa bunyi sanggup digabung baik antara aneka macam partai dalam satu tempat pemilihan maupun satu partai di tingkat nasional. 

Untuk jumlah bangku yang diperebutkan berjumlah 260 sedangkan bangku Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat bangku DPR) ditambah lagi 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah. Selain diselenggarakan pemilihan dewan perwakilan rakyat dan KOnstituante, pada Pemilu 1955 juga digelar Pemilu DPRD. Untuk pemilu DPRD, digelar secara terpisah antara Indonesia penggalan barat dan Indonesia penggalan timur. Hal ini ditujukan semoga pelaksanaan penyelenggaraan pemilu DPR, Konstituante, dan DPRD, sanggup menjadi lebih fokus. Pada Pemilihan Umum pertama Indonesia yang digelar pada tahun 1955 tersebut, Pemilu diselenggarakan secara sederhana sehingga tidak menyerap dan menghabiskan biaya negara yang terlalu besar.


Di atas yaitu sedikit klarifikasi mengenai tujuan Pemilu 1955 secara garis besar yang memang dikehendaki oleh rakyat. Selain tujuan Pemilu 1955 yang memang dikehendaki rakyat untuk segera dilakukan, pada Pemilu 1955 tersebut dilakukan Pemilihan Umum dewan perwakilan rakyat Konstituante, dan juga diadakan pemilihan DPRD. Baik, saya yakin Anda semua sudah memahami dengan baik tujuan Pemilihan Umum 1955 di atas atau Pemilu Pertama Indonesia. Sekarang kita coba sajikan ulasan mengenai kronologis atau pelaksanaan Pemilu 1955 yang sangat bersejarah itu.


3. Kronologi Pelaksanaan Pemilu 1955

Dalam pelaksanaan Pemilu 1955, registrasi dilakukan pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1954. Tepatnya pada bulan 1954 registrasi Pemilihan Umum 1955 dibuka dan final pada bulan Nopember. Pada waktu itu, tercatat ada 43.104.464 warga Indonesia yang memnuhi syarat dan sanggup melaksanakan pemilihan umum dan tentunya sanggup menentukan di dalam bilik suara. Dari jumlah tersebut, tidak semua memakai hak pilihnya, namun terhitung sekitar sebanyak 87,65% atau 37.875.299 yang memakai hak pilihnya, angka partisipasi yang sanggup dikatakan cukup tinggi. Pada Pemilihan Umum 1955 yang memakai sistem proporsional tidak murni kala itu, proporsionalitas penduduk dihitung dengan kuota 1 ; 300.000. Peserta Pemilu 1955 tidak kurang dari 80 partai politik, organisasi massa, dan juga ada banyak penerima perorangan yang mencalonkan diri dalam Pemilu pertama Indonesia ini.

Untuk tanda gambar secara keseluruhan, pada Pemilu 1955 itu ada 172 tanda gambar. Pada pemilu tersebut, Anggota TNI-ABRI juga turut serta memakai hak pilihnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada ketika itu. Untuk pembagian daerah, pada Pemilu 1955 itu Indonesia dibagi menjadi 16 tempat yang mencakup 208 tempat kabupaten, 2.139 kecamatan, dan 43.429 desa. Dengan memakai perbandingan setiap 300.000 penduduk diwakili oleh 1 wakil. Pada Pemilu 1955 ini diikuti oleh banyak sekali partai politik, ini masuk akal sebab memang kala itu Indonesia menganut sistem kabinet multi partai sehingga dewan perwakilan rakyat dari hasil Pemilu terbagi ke dalam beberapa fraksi.

Tahapan Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap sesuai dengan tujuannya yaitu Pemilu untuk menentukan Anggota dewan perwakilan rakyat dan Pemilu untuk menentukan anggota Konstituante. Untuk Pemilu yang menentukan anggota dewan perwakilan rakyat dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955 yang ketika otu diikuti oleh 29 partai politik dan individu. Sedangkan untuk Pemilu yang menentukan Anggota Konstituante dilakukan pada tanggal 15 Desember 1955. Selain menentukan anggota dewan perwakilan rakyat dan menentukan Konstituante, pada Pemilu 1955 juga dilakukan pemilihan umum untuk Anggota DPRD yang dilakukan dengan dua tahap yaitu pada Juni 1957 untuk Indonesia Wilayah Barat dan pada Juli 1957 untuk Indonesia wilayah Timur. 

Meski kabinet Ali jatuh, Pemilu tetap terealisasi dengan baik sesuai rencana ketika kabinet Burhanudin Harahap. Pada ketika itu Pemilu sanggup dikatakan berjalan dengan tertib dan kondusif dan disiplin. Bahkan banyak pengamat yang menyatakan bahwa Pemilu pertama Indonesia yang digelar pada tahun 1955 itu yaitu Pemilu yang paling jujur dan higienis dan tentunya demokratis hingga sekarang.


Kronologis Pemilu 1955 memang sangat bersejarah dan patut menjadi perhatian kita. Terlebih lagi pada ketika itu kondisi Indoensia belum menyerupai ketika ini, maka kita juga harus sanggup mencar ilmu dari masa lalu. Semuoga ringkasan kronologis Pemilu 1955 di atas sanggup menambah wawasan kita semua terkait penyelenggaraan Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955. Baik, pembahasan selanjutnya yaitu terkait dengan Hasil Pemilu 1955, tentu sehabis membaca banyak materi terkait Pemilu 1955 kita menjadi ingin tau bagaimana hasil dari Pemilu yang dianggap paling higienis tersebut, simak di bawah ini.


4. Hasil Pemilu 1955

Perlu Anda pahami bahwa Pemilu yang dilaksanakan pada tahun 1955 tersebut dijalankan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dan tahap kedua. Maka dari itu tentu hasil Pemilu 1955 pun juga dibagi ke dalam dua tahapan. Tahapan pertama digelar pada 29 September 1955 untuk lebih jelasnya, perhatikan grafik yang ada pada gambar di bawah ini.

 Pemilu yaitu sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya
Hasil Pemilu 1955 Anggota DPR

Hasil Pemilu 1955 Anggota Konstituante

Tentu dalam pelaksanaan suatu aktivitas besar sebuah bangsa niscaya ada kelebihan dan kekurangan yang mungkin saja terjadi. Terlebih lagi untuk sebuah negara yang gres pertama kali menjalankan Pemilu. Adalah sesuatu yang masuk akal ketika terjadi banyak kekurangan di sana-sini. Demikian juga pada Pemilu 1955, ada banyak kekurangan dan sekaligus juga ada banyak kelebihan. Apa saja kelebihan dan kekurangan pemilu 1955, perhatikan di bawah ini.


5. Kelebihan dan Kekurangan Pemilu 1955

Kelebihan Pemilu 1955
  • Tingkat partisipasi rakyat sangat besar, ada sekitar 90% dari semua warga yang punya hak pilih ikut berpartisipasi. 
  • Lebih dari 39 juta orang memperlihatkan hak suaranya dan mewakili 91,5% dari para pemilih terdaftar
  • Prosentase bunyi sah yang besar, ada 80% dari bunyi yang masuk. Padahal 70%+ penduduk Indonesia masih buta huruf
  • Pemilu berjalan aman, tertib dan disiplin serta jauh dari unsur kekerasan dan kecurangan
Kekurangan Pemilu 1955 
  • Adanya krisis Ketatanegaraan. Hal tersebut memicu lahirnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, kenapa? Karena jawaban dari kegagalan Dewan Konstituante dalam menghasilkan konstitusi baru.
  • Tidak ada parpol yang memperoleh bunyi lebih banyak didominasi mutlak. Tida adanya pemenang lebih banyak didominasi pada ketika itu menjadikan sistem pemerintahan tak stabil sebab kekuasaan terbagi bagi ke dalam aneka macam fatwa politik.
  • Kekecewaan di Partai Politik. Jumlah partai lebih bertambah banyak dari pada berkurang, dengan dua puluh delapan partai mendapat kursi, padahal sebelumnya hanya dua puluh partai yang mendapat kursi. Beberapa pemimpin Masyumi merasa bahwa kemajuan Islam menuju kekuasaan nasional kini terhalang dan bahwa perhatian mereka seharusnya dialihkan untuk mengintensifkan Islam ditingkat rakyat jelata. 

Nah teman-teman semua, itulah beberapa klarifikasi mengenai Pemilu 1955, Latar Belakang, Tujuan, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya yang sanggup kami sampaikan kepada Anda sekalian. Semoga saja info yang kami sampaikan di atas benar-benar sanggup membantu Anda semua. Jika Anda merasa ada yang salah terkait data yang kami sampaikan, mohon sekiranya berkenan untuk melaksanakan koreksi melalui kotak komentar. Insyaalloh akan segera kami lakukan pembenaran. Penjelasan perihal Pemilu 1955 di atas kami ambil dari aneka macam sumber.

Belum ada Komentar untuk "Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel