Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik Dan Ekonomi Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari - Kerajaan Singasari termasuk salah satu kerajaan besar di tanah Jawa. Kerajaan Singasari mempunyai banyak peninggalan sejarah yang mengambarkan bahwa kerajaan Singasari memang kerajaan besar. Kerajaan Singasari termasuk kerajaan yang mempunyai peradaban yang sudah maju. Keadaan sosial budaya ekonomi dan politik kerajaan Singasari juga termasuk visioner dengan bermacam-macam kebijakan yang pada dikala itu dapat dikatakan sangat maju. Kerajaan Singasari mempunyai keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit, berdasarkan sejarah Kerajaan Majapahit, Kerajaan Singasari ialah cikal bakal dari kerajaan Majapahit.

 Kerajaan Singasari termasuk salah satu kerajaan besar di tanah Jawa Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan Singasari
Sebagai salah satu negara besar di tanah Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, maka Kerajaan Singasari tentu mempunyai banyak sekali kebijakan untuk mencapai keberhasilan itu. Kehidupan sosial budaya ekonomi dan politik Singasari pada masa kejayaan Singasari sangat stabil dan bahkan dapat mengalahkan kerajaan-kerajaan yang lainnya. Nah, untuk memperjelas kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik Kerajaan Singasari, di bawah ini kami ulaskan secara sederhana wacana kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik Kerajaan Singasari.

1. Kehidupan Politik Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari ialah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok. Masa berdirinya Kerajaan Singasari sendiri ialah pada tahun 1222 dengan raja pertama yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja ini kemudian menandai atas munculnya dinasti gres yaitu Dinasti Rajasa atau Girindra. Pada masa awal-awal kerajaan Singasari, kerajaan ini tidak dapat membangun alasannya ialah adanya pertikaian antar anggota keluarga. Dendam diantara anak Ken Arok mengakibatkan saling bunuh membunuh diantara para penerus Ken Arok.

Ken Arok sendiri memerintah Kerajaan Singasari hanya lima tahun alasannya ialah ia dibunuh oleh suruhan Anusopati yang merupakan anak tiri dari Ken Arok. Setelah Ken Arok meninggal, maka Anusopati kemudian muncul sebagai pengganti dan mengambil tahta. Anusopati tidak melaksanakan pembangunan sama sekali pada masa pemerintahannya alasannya ialah ia terlalu sibuk dengan kegemarannya adu ayam. Pada akhirnya, Anusopati juga tewas alasannya ialah dibunuh oleh Tohjoyo yang merupakan anak kandung dari Ken Arok dengan Ken Umang.

Saling balas dendam ini ternyata belum berhenti hingga Tohjoyo menjadi raja. Bahkan Tohjoyo tidak usang memerintah kerajaan Singasari alasannya ialah ia juga dibunuh oleh Ranggawuni yang merupakan anak dari Anusapati. Ranggawuni berhasil menggulingkan tahta Tohjoyo dengan dibantu oleh pengikutnya yaitu Mahesa Cempaka. Setelah Tohjoyo mati, maka Ranggawuni yang menjadi raja yaitu pada tahun 1248-1268. Di tangan Ranggawuni inilah kemudian kerajaan Singasari mulai dapat membangun dan memperbaiki diri untuk memperlas tempat kekuasaan. Ranggawuni yang bergelar Sri Jaya Wisnuwardana berhasil menjaga stabilitas kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik Kerajaan Singasari.

Wisnuwardana kemudian menyiapkan putranya yang berjulukan Kertanegara sebagai raja besar di Kerajaan Singasari. Setelah Wisnuwardana meninggal pada tahun 1268, maka putra mahkota nya yang berjulukan Kertanegara menjadi raja. Di tangan Kertanegara ini kemudian Singasari bermetamorfosis menjadi kerajaan besar di tanah Jawa. Bahkan Kertanegara mempunyai impian untuk menguasai Nusantara. Kertanegara mempunyai gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam menjalankan pemerintahan, Kertanegara dibantu oleh tiga maha menteri yaitu i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Kertanegara juga termasuk raja yang tegas kepada para pembesarnya, ia tak segan memecat pejabat yang dianggap kurang kompeten.

2. Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan Singasari

Pada awalnya pada masa Ken Arok, kehidupan masyarakat Tumapel kondusif dan sejahtera alasannya ialah perhatian Ken Arok yang manis untuk rakyatnya. Namun kemudian pada masa Anusapati rakyat menjadi kurang diperhatikan dan sulit untuk mencari ekonomi. Baru kemudian menjadi stabil kembali ketika pada masa raja Wisnuwardana atau Ranggawuni. Dan mencapai puncaknya ketika Kerajaan Singasari dipimpin oleh Raja Kertanegara yang merupakan putra Wisnuwardhana. Rakyat sejahtera, keamanan terjamin, dan Kerajaan Sriwijaya bahkan dapat melaksanakan perluasan ke banyak sekali tempat di Nusantara untuk memmperluas tempat kekuasaannya.

3. Kehidupan Budaya Kerajaan Singasari

Kehidupan budaya kerajaan Singasari termasuk mempunyai peradaban yang cukup maju. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalan Kerajaan Singasari yang berupa candi menyerupai Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Sedangkan peninggalan kerajaan Singasari dalam bentuk yang lain, dapat ditemukan dalam wujud patung Ken Dedes sebagai perwujudan Prajnyaparamita yang merupakan lambang kesempurnaan ilmu. Kemudian juga patung Kertanegara dalm wujud Patung Joko Dolog.


Itulah Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari yang dapat kami sampaikan untuk kalian. Semoga artikel mengenai Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap sejarah Kerajaan Singasari.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik Dan Ekonomi Kerajaan Singasari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel