Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kerajaan Islam Mataram

Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Mataram - Kerajaan Mataram merupakan penerus dari kerajaan-kerajaan Islam sebelumnya menyerupai Kerajaan Islam Pajang dan juga Kerajaan Islam Demak. Perjalanan berdirinya Kerajaan Mataram Islam ini tentu tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Islam Pajang. Karena pada mulanya Kerajaan Mataram Islam ini bermula dari dilantiknya Ki Ageng Pemanahan oleh Sultan Hadiwijaya (raja Pajang) menjadi bupati di Mataram. Dilantiknya Ki Ageng Pemanahan ini alasannya ialah jasanya telah membunuh Aryo Penangsang. Kemudian, sehabis Ki Ageng Pemanahan wafat, maka anaknya yang berjulukan Sutawijaya diangkat sebagai bupati di Mataram sebagai penerus ayahnya.

 
 Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Mataram Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Mataram
Sejarah Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Islam Mataram sendiri didirian oleh Sutawijaya anak dari Ki Ageng Pemanahan. Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, kudeta terjadi dan menjadikan peperangan dahsyat antara Pajang dan Demak. Demak dipimpin oleh Pangeran Pengiri yang merupakan adipati Demak dan sekaligus menantu Sultan Hadiwijaya. Namun hasilnya Demak bisa dikalahkan oleh Pajang dan lalu kekuasaan Pajang dilimpahkan kepada Sutawijaya oleh Pangeran Benowo. Dan semenjak ketika itu, sentra pemerintahan lalu dipindah dari Pajang ke Mataram sekaligus sebagai penanda berdirinya Kerajaan Mataram Islam.

1. Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Islam

Sutawijaya sebagai raja pertama Kerajaan Mataram Islam, mengangkat diri pada tahun 1586-1601 dengan ibu kota kerajaan di Kota Gede. Sutawijaya berhasil membawa Mataram menjadi Kerajaan Islam dengan luas wilayah yang terus berkembang. Terbukti pada masa kekuasaannya, Mataram berhasil memperluas kekuasaan hingga ke tempat timur seprti Surabaya, Madiun dan Ponorogo, dan ke barat menundukkan Cirebon dan Galuh. Kerajaan Mataram berhasil mencapai masa jayanya ketika dipimpin oleh Sultan Agun Hanyokrokusumo (1613-1645).

Sultan Agung cukup usang menjadi penguasa di Mataram, yaitu sekitar 32 tahun. Masa kekuasaannya dibedakan dalam dua periode, yaitu periode pertama ialah masa penyatuan negara dan periode ke dua ialah masa pembangunan negara. Pada masa kepemimpinan Sultan Agung, Mataram berhasil menundukkan Gresik, Surabaya, Kediri, Pasuruan dan Tuban, selanjutnya Lasem, Pamekasan, dan Sumenep. Dan bahkan bukan saja menguasai pulau Jawa, Mataram juga berhail meluaskan tempat kekuasaan hingga pada Palembang, Sukadana (Kalimantan) dan Goa.

Sultan Agung juga pernah melancarkan serangan kepada Belanda di Batavia namun sayang gagal. Kekalahan yang terjadi alasannya ialah pasukan dari Mataram yang kelelahan menempuh jarak yang jauh dari Mataram ke Jakarta. Selain itu, pasukan Mataram juga terkena wabah penyakit sehingga banyak yang meninggal. Setelah Sultan Agung meninggal, tidak ada raja yang sekuat dan sebagus Sultan Agung di Mataram sehingga lambat laun kerajaan Mataram Islam menjadi karam dan runtuh alasannya ialah adanya kudeta antar saudara.

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Islam

Kehidupan ekonomi Kerajaan Islam banyak ditopang dengan tempat pertanian atau agraris. Hal ini tentu saja alasannya ialah letak geografis Kerajaan Mataram Islam yang berada di pedalaman dan mempunyai tanah yang subur. Kondisi geografis yang sangat mendukung ini menjadikan kehidupan ekonomi Kerajaan Islam Mataram berkembang begitu pesat dan bahkan hingga bisa menjadi kerajaan pengekspor beras terbesar pada ketika itu. Selain mengandalkan hasil pertanian, masyarakat Mataram juga akil melaksanakan perdagangan laut. Bukti nya ialah mereka bisa menguasai daerah-daerah pelabuhan di sepanjang pantai utara Jawa. Kekuatan ekonomi yang ditopang dengan kemampuan pertanian dan maritim ini lalu yang menjadikan Kerajaan Mataram Islam menjadi sangat berpengaruh di nusantara.

3. Kehidupan Sosial-Budaya Kerajaan Mataram Islam

Bermula dari kehidupan ekonomi yang berpijak pada kemampuan pertanian, maka dari situ lalu disusun suatu masyarakat yang bersifat feodal. Para pejabat dari kerajan memperoleh imbalan berupa tanah garapan atau lungguh. Yang lalu hal ini memicu munculnya tuan-tuan tanah di tanah Jawa. Kehidupan budaya pada masa perkembangan Kerajaan Islam Mataram sendiri cukup bagus, artinya ada banyak kreasi yang muncul. Ada perkembangan seni tari, seni pahat, seni sastra dan lainnya. Selain itu, juga muncul akulturasi antara kebudayaan Hindu Buddha dan Islam. Contohnya ialah program Grebeg yang pada awalnya ialah sebuah tradisi pada jaman Majapahit untuk pemujaan roh nenek moyang, lalu digeser untuk perayaan hari besar Islam.

Sehingga menjadi banyak muncul program Grebeg, menyerupai Grebeg Syawal, Grebeg Maulud dan program lainnya. Selain itu, pada penanggalan juga terjadi akulturasi budaya. Hitungan tahun yang pada mulanya merpakan tarikh Hindu yang didasarkan pada peredaran Matahari, lalu semenjak tahun 1633 dirubah menjadi tarikh Islam yang didasarkan pada peredaran bulan. Tahun Hindu 1555 lalu diteruskan dengan perhitungan gres yang dikenal dengan sebutan Tahun Jawa. Selain itu, Sultan Agung juga termasuk orang yang kreatif di bidang kesusastraan. Beliau mengarang Kitab Sastra Gending yang merupakan kitab filsafat. Selain itu juga muncul banyak sekali kitab menyerupai Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata yang berisi anutan watak baik yang bersumber pada kitab Ramayana.


Nah teman-teman, itulah sedikit sejarah Kerajaan Mataram Islam yang mengulas mengenai berdirinya Kerajaan Islam Mataram. Kerajaan Islam Mataram termasuk salah satu kerajaan Islam di Jawa yang mempunyai imbas luas. Kerajaan Mataram Islam ini menyerupai pendahulunya Kerajaan Islam Demak maupun Kerajaan Pajang, mempunyai peradaban yang cukup maju.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kerajaan Islam Mataram"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel