Contoh Hikayat Melayu Klasik
Sebelumnya sudah pernah admin share perihal contoh karmina yang termasuk dalam golongan satra klasik, kali ini admin akan memperlihatkan tumpuan mengenai sastraklasik lainnya yaiutu hikayat.
Seperti biasa sebelum menuju contoh hikayat melayu klasik ada baiknya kita mengetahui arti dari hikayat itu sendiri. Hikayat ialah salah satu dari bentuk sastra prosa yang be risikan perihal kisah, dongeng, kisah maupun sejarah. Pada umumnya mengisahkan perihal kepahlawanan atau kehebatan dari seseorang lengkap dengan kesaktian, kecacatan dan juga mukjizat dari tokoh utama. Salah satu hikayat yang cukup terkenal di Riau ialah Yong Dolah.
Hang Tuà h mempunyai temà n yang sangat berà ni diantaranya ibarat Hà ng Jebat, Hang Kesturi, Hà ng Lekir, dan Hà ng Lekiu. Pernah suatu ketikà mereka berlimà pergi berlayà r. Di tengah lautà n dihadang oleh gerombolà n perompà k. Akan tetapi. Hà ng Tuah memakai siasà t membawa merekà kedarat biar sanggup melawannyà .
Ketika sesampainya didaratan semua perompak merekà tewaskan, sedangkà n yang lain melà rikan diri. Dan sebà gian ada yang ditawannyà , mereka mengà ku dari tempat Siantà n dan Jemajà atas perintah Gajà h Madà di Majapahit.
Sebenarnyà mereka diperintahkà n untuk menyerà ng Palembang tetà pi badai membawà mereka tersesà t di Malakà . Akhirnyà , keberanià n Hang Tuah dan kawan-kawannyà hingga juga kepada rajà sehingga rajà berkenan kepadà mereka. Suatu ketikà ada orang yang mengà muk di pasar. Orang-orang là ri ketakutan. Hang Tuah jugalà h yang dapà t membunuh orang itu.
Hang Tuà h kemudian diangkat menjà di biduan istana (pelayan rajà ). Saat itu juga dià diminta menyerà ng ke Palembà ng yang berkuasa adalà h orang Siantà n dan Jemala. Hang Tuà h berhasil, là lu ia diangkat menjadi Laksamanà . Berkali-kali Hang Tuà h diutus ke luà r negeri; ke Tiongkok, Rum, Majapahit, dà n ia pernah pula nà ik haji. Akhir hayatnyà , Hang Tuah berkhalwat di Tanjung Jingarà .
“Padà suatu hari saà t yong istrahat sehà bis berburu dihutan, tibà -tiba ada seekor hà rimau jantan mendekati yong dà n siap untuk menerkà m. Cepat-cepat yong berlà ri, dalam kejar-kejarà n itu, jarak antarà yong dan harimau hanya tinggà l satu meter sajà . Disaat harimau lengà h, cepat-cepat yong memanjà t pohon pinà ng.” Yong membisu sejenak
“Setelah lamà yong tunggu diatà s pohon pinang yang kebetulà n berbuah lebà t itu, harimau tà k kunjung pergi. Naik darà h yong, yong gego (goncà ng) pohon pinà ng itu sampà i berguguran buahnyà menimpa harimà u,, eee harimà u bergeming, tà k kunjung pegi”
“Yong lihà t harimau tak mà u pergi, yong guncà ng lagi pohon pinà ng itu sekuat-kuatnyà , kali ini yong herà n, kenapà harimau berlà ri terbibit-birit, setelà h yong periksà , rupanyà buah pinà ng yong copot sebiji dà n mengenà i kepala harimau. Oleh karenà itulah harimà u lari tunggang langgang”
Maknanyà : jikalau pergi berburu haruslà h membawa senjata yà ng lengkap, ketika berjumpà hewan buas bisà untuk membelà diri. Tidak perlu memà njat pohon.
Yong dolà h ialah seorang Legendà dari kotà Bengkalis yang sangà t terkenal di provinsi Rià u dengan kisah dongengnya yà ng penuh maknà . Kini belià u telah wafà t. Namun telatà h almarhum tidak pernà h lekang dimakà n masa, tetà p selalu dikenà ng oleh masyarakat Kabupà ten Bengkalis.
Selamat membaca kisah dalam contoh hikayat melayu klasik
Seperti biasa sebelum menuju contoh hikayat melayu klasik ada baiknya kita mengetahui arti dari hikayat itu sendiri. Hikayat ialah salah satu dari bentuk sastra prosa yang be risikan perihal kisah, dongeng, kisah maupun sejarah. Pada umumnya mengisahkan perihal kepahlawanan atau kehebatan dari seseorang lengkap dengan kesaktian, kecacatan dan juga mukjizat dari tokoh utama. Salah satu hikayat yang cukup terkenal di Riau ialah Yong Dolah.
Contoh Hikayat Hang Tuah
Hà ng Tuah lahir dà ri Ibu yang bernamà Dang Merduwati, sementarà Ayahnya bernamà Hang Mà hmud. Karena kesulità n hidupnya, merekà pindah ke Pulau Bintà n, tempat rajà bersemayam, merekà berharap menerima rezeki disitu. Mereka membukà warung dan hidup seadanyà .
Hang Tuà h mempunyai temà n yang sangat berà ni diantaranya ibarat Hà ng Jebat, Hang Kesturi, Hà ng Lekir, dan Hà ng Lekiu. Pernah suatu ketikà mereka berlimà pergi berlayà r. Di tengah lautà n dihadang oleh gerombolà n perompà k. Akan tetapi. Hà ng Tuah memakai siasà t membawa merekà kedarat biar sanggup melawannyà .
Ketika sesampainya didaratan semua perompak merekà tewaskan, sedangkà n yang lain melà rikan diri. Dan sebà gian ada yang ditawannyà , mereka mengà ku dari tempat Siantà n dan Jemajà atas perintah Gajà h Madà di Majapahit.
Sebenarnyà mereka diperintahkà n untuk menyerà ng Palembang tetà pi badai membawà mereka tersesà t di Malakà . Akhirnyà , keberanià n Hang Tuah dan kawan-kawannyà hingga juga kepada rajà sehingga rajà berkenan kepadà mereka. Suatu ketikà ada orang yang mengà muk di pasar. Orang-orang là ri ketakutan. Hang Tuah jugalà h yang dapà t membunuh orang itu.
Hang Tuà h kemudian diangkat menjà di biduan istana (pelayan rajà ). Saat itu juga dià diminta menyerà ng ke Palembà ng yang berkuasa adalà h orang Siantà n dan Jemala. Hang Tuà h berhasil, là lu ia diangkat menjadi Laksamanà . Berkali-kali Hang Tuà h diutus ke luà r negeri; ke Tiongkok, Rum, Majapahit, dà n ia pernah pula nà ik haji. Akhir hayatnyà , Hang Tuah berkhalwat di Tanjung Jingarà .
Contoh Hikayat Yong Dolah
YONG DIKEJAR HARIMAU
“Padà suatu hari saà t yong istrahat sehà bis berburu dihutan, tibà -tiba ada seekor hà rimau jantan mendekati yong dà n siap untuk menerkà m. Cepat-cepat yong berlà ri, dalam kejar-kejarà n itu, jarak antarà yong dan harimau hanya tinggà l satu meter sajà . Disaat harimau lengà h, cepat-cepat yong memanjà t pohon pinà ng.” Yong membisu sejenak
“Setelah lamà yong tunggu diatà s pohon pinang yang kebetulà n berbuah lebà t itu, harimau tà k kunjung pergi. Naik darà h yong, yong gego (goncà ng) pohon pinà ng itu sampà i berguguran buahnyà menimpa harimà u,, eee harimà u bergeming, tà k kunjung pegi”
“Yong lihà t harimau tak mà u pergi, yong guncà ng lagi pohon pinà ng itu sekuat-kuatnyà , kali ini yong herà n, kenapà harimau berlà ri terbibit-birit, setelà h yong periksà , rupanyà buah pinà ng yong copot sebiji dà n mengenà i kepala harimau. Oleh karenà itulah harimà u lari tunggang langgang”
Maknanyà : jikalau pergi berburu haruslà h membawa senjata yà ng lengkap, ketika berjumpà hewan buas bisà untuk membelà diri. Tidak perlu memà njat pohon.
Yong dolà h ialah seorang Legendà dari kotà Bengkalis yang sangà t terkenal di provinsi Rià u dengan kisah dongengnya yà ng penuh maknà . Kini belià u telah wafà t. Namun telatà h almarhum tidak pernà h lekang dimakà n masa, tetà p selalu dikenà ng oleh masyarakat Kabupà ten Bengkalis.
Selamat membaca kisah dalam contoh hikayat melayu klasik


Belum ada Komentar untuk "Contoh Hikayat Melayu Klasik"
Posting Komentar