Sejarah Singkat Kecerdikan Utomo, Tugas Di Kurun Kebangkitan Nasional

Sejarah Singkat Budi Utomo - Berikut ini pembahasan mengenai sejarah Budi Utomo khususnya yang berkaitan dengan kiprah Budi Utomo di era kebangkitan nasional. Indonesia yaitu salah satu negara di dunia yang mempunyai sejarah panjang didalam meraih kemerdekaan dari tangaan penjajahnya. Beberapa negara yang pernah berkuasa di Indonesia menimbulkan negara ini menjadi sebuah negara yang kaya akan sejarah yang penuh dengan perjuangan. 

Ditengah usaha didalam meraih kemerdekaan aneka macam bentrokan dan peperangan yang tidak terelakkan terjadi di seluruh tanah air ini, mulai dari Sabang hingga dengan Merauke. Pertempuran yang terjadi antara penguasa dan masyarakat pribumu ini terjadi bertahun dan bahkan berabad-abad yang tentunya menciptakan banyak masyarakat Indonesia gugur dalam meraih kemerdekaan tersebut.

Selain didalam meraih kemerdekaan, keguguran masyarakat Indonesia juga terjadi dikala masyarakat Indonesia menjadi pekerja ataupun budak dari kebijakan-kebijakan dari negara-negara yang pernah berkuasa atas Indonesia ini. Negara-negara tersebut diantaranya yaitu Spanyol dan Portugis, Belanda, Inggris dan juga Jepang. Diantara negara-negara tersebut mempunyai masing-masing kebijakan, menyerupai Portugis dan Spanyol dengan perdagangan rempah-rempahnya. 

Namun kedua negara Eropa ini tidak usang berkuasa di Indonesia dikarenakan mereka kalah bersaing dengan negara Eropa lainnya menyerupai Belanda. Dikarenakan waktu berkuasa yang tidak usang maka penderitaan yang mereka buat terhadap masyarakat Indonesia tidak banyak. Jasa besar dari Portugis dan Spanyol yaitu dengan mengembangkan agama Katolik katholik bagi masyarakat Maluku. Sebelum lebih jauh membahas mengenai hal ini mari kita lihat juga:

1) Organisasi boedi oetomo 
2) Sejarah budi utomo secara singkat 
3) Makalah sejarah budi utomo 
4) Sejarah budi utomo dan sumpah pemuda 
5) Sejarah berdirinya budi utomo 
6) Sumber sumber sejarah budi utomo 
7) Artikel makalah sejarah budi utomo 
8) Sejarah budi utomo pdf

Penjajah selanjutnya yaitu negara Belanda, negara ini berkuasa dalam dua periode. Periode pertama yaitu dikala mereka mengasai Indonesia dengan Kongsi dagang mereka yaitu, VOC. VOC ini berkuasa mulai dari tahun 1602-1800. Selanjutnya periode kedua 1821-1942. Negara belanda merupakan negara yang palin usang berkuasa di Indonesia, dan Belanda menjadi salah satu negara yang terlibat dalam sejarah besar negara ini. Kemudian penjajah selanjutanya yaitu negara Perancis, Indonesia jatuh ketangan Prancis sesudah perang yang terjadi antara Prancis dan juga Belanda, dan yang keluar sebagai pemenang yaitu Prancis, kekalahan ini berdampah besar bagi Indonesia lantaran semua negara-negara kekuasaan Belanda menjadi negara kekuasaan Prancis, dan termasuklah negara Indonesia salah satunya. Namun kekuasaan Prancis di Indonesia tidak lama, hal ini dikarenakan Gubernur yang menjadi wakil dari Prancis yang bertugas sebagai pemerintah di Indonesia gagal dalam mempertahankan kekuasaannya dari negara Inggris. Nama gubernur tersbut yaitu Jan Willem Janssen, yang menandatangani perjanjian Kapitulasi Tuntang yang berisikan jatuhnya Indonesia ke tangan Inggris.

Inggris menunjuk Raffels sebagai gubernur yang memerintah di Indonesia, namun dikarenakan beberapa dilema menyerupai usang periode memimpin yang singkat (1902-1904) , keterbatasan tenaga yang bekerja, krisis uang, serta masyarakat pribumi yang belum mengenal system ekspor menciptakan Raffels tidak usang berkuasa di Indonesia. Dan sesudah pemerintahan Inggris, Indonesia kembali dijajaah oleh belanda yang berkuasa semenjak 1905-1943 yang meninggalkan banyak penderitaan besar dan juga kesengsaraan yang menyakitkan bagi masyarakat Indonesia. Dan kemudian penjajahan di akhiri oleh Jepang.

Dari lamanya penjajahan tersebut menciptakan masyarakat Indonesia menjadi negara yang menderita, baik secara batin maupun jasmasi dan khusunya ekonomi. Tidak jarang masyarakat Indonesia yang meninggal hanya untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang dibentuk para penjajah. Penderitaan tersebut menciptakan suatu pelajaran yaitu menyatakan untuk melawan penjajah.

Berdirinya Boedi Oetomo
Indonesia yaitu salah satu negara di dunia yang mengalami penjajahan yang cukup lama. Negara-negara Eropa berlomba-lomba untuk menguasai Indonesia, hal ini dikarenakan negara Indonesia yang kaya akan hasil bumi menyerupai rempah-rempah dimasa VOC, dan juga batubara dimasa Jepang. Dimasa kekuasaan penjajah tersebut Indonesia terlibat didalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh penjajah tersebut. menyerupai pada masa VOC, masyarakat pribumi sebagai penghasil rempah-rempahnya, namun orang Belanda termasuk kejam didalam system perdagangan tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat pribumi harus menjual hasil mereka kepada VOC dengan harga yang ditentukan oleh VOC sendiri.

Penderitaan masyarakat Indonesia tidak berhenti disitu Indonesia juga boleh dikatakan sebagai pekerja atau buruh dari kebijakan yang dibentuk Belanda dengan tanam paksanya. Indonesia pada masa ini, hanya sebagai pekerja saja tanpa menikmati apa yang mereka hasilkan dari pekerjaan mereka tersebut. Penderitaan masyarakat Indonesia semakin diperparah dikala negara Jepang yang berkuasa di Indonesia. Kebijakan mereka yaitu kerja paksa atau yang dikenal dengan Rodi menciptakan masyarakat Indonesia banyak menjadi korban penyiksaan yang berakibat kematian.

Penyiksaan yang dilakukan oleh penjajah terkhusus Belanda, menciptakan masyarakat Indonesia menjadi tergerak untuk menentang kekuasaan negara belanda tersebut. Hal ini dikarenakan selama kekuasaan Belanda di Indonesia baik melalui VOC maupun melalui negara belanda hanya menunjukkan penderitaan bagi masyarakat Indonesia dan menyiksa masyarakat Indonesia. Akibat dari penderitaan inilah hati masyarakat tergerak untuk menetangnya.

Selain dari faktor penderitaan kekalahan Rusia melawan Jepang juga merupakan salah satu pendorong yang menciptakan masyarakat Indonesia berencana menentang kekuasaan penjajah. Kemenangan Jepang tersebut menumbuhkan iman kepada pejuang-pejuang Indonesia bahwa mereka juga bisa mengalahkan negara Eropa yaitu Belanda yang berkuasa di Indonesia.

Ada dua faktor yang melatar belakangi terjadinya pergerakan nasional diantaranya lahirnya golongan terpelajar/cerdik pandai, dan timbulnya perasaan senasib sepenanggungan jawaban penjajahan, timbulnya kesadaran pentingnya persatuan dan kesatuan, timbulnya dorongan untuk mengembalikan kejayaan bangsa dimasa lalu, menyerupai dulu masa sriwijaya dan Majapahit. Inilah yang menjadi faktor dari dalam terjadinya Pergerakan Nasional. Sedangkan faktor dari luarnya yaitu kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, yang membangkitkan semangat bangsa Asia melawan bangsa Eropa, masuknya paham paham baru. contohnya paham demokrasi dan liberalism, munculnya pergerakan nasional diberbagai negara di daerah Asia.

Pergerakan Nasional dimulai dengan lahirnya salah satu organisasi yaitu organisani Budi Oetomo. Salah satu pendiri dan pencetus organisasi ini yaitu Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo. Beliau yaitu salah seorang dokter rendahan yang termasuk golongan priyayi. Dengan tujuan untuk menigkatkan taraf hidup masyarakat pribumi beliau mengadakan kempanye kepada orang-orang priyayi di pulau jawa. Namun hasil dari kampanye tidak sesuai dengan yang dibutuhkan namun walaupunun demikian sedikit dari hasil kampanyenya tersebut yaitu mulai adanya niat untuk berafiliasi diantara golongan priyayi yang ada di Jawa Tengah. Pada awalnya peningkatan ini dilakukan dengan cara mebentuk Dana Pelajar.

Dalam perjalanan kampanyenya itu pada final tahun 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, pelajar STOVIA di Jakarta.[1]

Pada pertemuan itu mereka membahas wacana nasib masyarakat Indonesia yang selalu di tindas oleh penjajah. Dan impian untuk mengangkat harkat dan martabat pada diri masyarakat Indonesia ternyata sudah tertanam dalam diri mahasiswa STOVIA. Dan sesudah mengalami dukungan dari mahasiswa STOVIA kemudian planning dr. Wahidin Sudirohusodo dalam mendirikan suatu dana diperluas jangkauannya. Kemudian pada tanggal 20 Mei 1908 dilakukan pertemuan di gedung STOVIA antara mahasiswa STOVIA dengan dr.Wahidin dan melahirkan sebuah organisasi yaitu Boedi Oetomo yang diketuai oleh Sutomo. Dan kemudian tanggal ini dikenal dan dirayakan sebagai hari kebangkitan nasional Indonesia.

Dari bulan Mei hingga awal Oktober 1908 Boedi Utomo yang gres muncul itu merupakan organisasi pelajar dengan para pelajar STOVIA sebagai intinya. Tujuannya untuk merumuskan secara kurang jelas yaitu kemajuan masyarakat Hindia Belanda. [2]

Pada awalnya organisasi ini bergerak untuk masyarakat Jawa dan pulau Madura kemudian meluas untuk seluruh masyarakat hindia belanda tanpa memandang suku dan agama. Dan dikarenakan kiprah mahasiswa STOVIA yang banyak selain menjadi mahasiswa mereka juga aktif berorganisasi, sehingga mahasiswa STOVIA ini bertugas sebagai pencetus yang menggerakkan mahasiswa STOVIA lainnya untuk ikut memikirkan nasib masyarakat Hindia Belanda. Sedangkan kaum bau tanah bertugas sebagai pemimpin dari organisasi Boedi Oetomo sendiri.

Dikarenakan anggotanya dan pendukungnya yaitu golongan priyayi maka Boedi Utomo berpikir dan mengambil kebijkan untuk memajukan pendidikan. Hal ini dengan tujuan untuk sanggup tempat di pemerintahan colonial Belanda. Dan dikarenakan bekerja untuk Belanda makan bahasa belanda menjadi prioritas utamanya. Dengan demikian Boedi oetomo cenderung untuk memajukan pendidikan bagi golongan priyayi dari pada golongan pribumi pada umumnya. Dan slogan Boedi Utomo juga berganti dari usaha untuk mempertahankan kehidupan menjadi kemajuan secara serasi.[3]

Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Kota Yogyakarta. Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, BU telah mempunyai tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres di Yogyakarta ini, diangkatlah Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) sebagai presiden Boedi Utomo yang pertama. Semenjak dipimpin oleh Raden Adipati Tirtokoesoemo, banyak anggota gres Boedi Utomo yang bergabung dari kalangan aristokrat dan pejabat kolonial, sehingga banyak anggota muda yang menentukan untuk menyingkir.

Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, untuk saling memberi pertolongan dan dukungan. Tidak berapa lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto, menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah niscaya keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda. Munculnya gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang mengakibatkan Budi Utomo agak terdesak ke belakang.

Kepemimpinan usaha orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij lantaran dalam arena politik Budi Utomo memang belum berpengalaman. Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas. Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya, dengan memakai uang orang Indonesia sebagai pertolongan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.

Boedi Oetomo pernah menjadi organisasi yang mengirim banyak wakil didalam Volksraad yang didirikan oleh Belanda. Hal ini dikarenakan pemerinta Belanda merasa bahwa Boedi Utomo yaitu satu-satunya organisasi yang sanggup dipercaya. Pada masa ini Boedi Oetomo menjadi pengirim wakil kedua terbanyak di dingklik Volksraad. Konsensi yang diberikan oleh Gubernur Jendral dalam masa itu dan pentingnya gerakan politik dikalangan massa mengakibatkan Boedi Oetomo berkesimpulan bahwa mereka juga harus mencari dukungan massa. [4] 


Setelah dikepemimpinan Gubernur gres dimasa Mr. D Fock dan mengambil kebijakan dengan mengeluarkan dana pendidikan yang menurun drastic dari sebelumnya, hasilnya terjadi perpecahan ditengah Boedi Oetomo. Salah satu hasilnya yaitu pada tahun 1924 dr. Soetomo menciptakan sebuah indonesische studieclub sebagai reaksi ketidak puasan terhadap Boedi Oetomo, yang kemudian nantinya berubah menjadi Persatuang Bangsa Indonesia. Sebab utama dari pendirian Studieclub ini yaitu dikarenakan organisasi nasionalis lainnya yaitu Kebangsaan Jawa dan Boedi Oetomo tidak seide lagi dengan perkembangan rasa kebangsaan waktu itu. Boedi Oetomo kembali terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia sesudah kongres pada bulan Desember tahun 1930[5] .

Pada tingkat pertama secara kurang jelas Boedi Oetomo ingin mengemukakan golongan yang sudah berpendidikan wacana kemajuan nasional dan budaya. Kemudian langkah yang diambil yaitu pendidikan secara barat yang dianggap sanggup mencapai pegawai colonial Belanda. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam Boedi Oetomo disebabkan oleh tidak adanya agenda yang terperinci di dalam Boedi Oetomo dan juga tidak adanya pemimpin tunggal yang berwibawa menyerupai partai-partai lain[6].

Notes:
[1] Kartodirdjo Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Depdikbud. hal 181
[2] Kartodirdjo Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Depdikbud. hal 182
[3] Kartodirdjo Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Depdikbud. hal 185
[4] Kartodirdjo Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Depdikbud. hal 187
[5] Kartodirdjo Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Depdikbud. hal 187
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo

DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Depdikbud
http://en.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Singkat Kecerdikan Utomo, Tugas Di Kurun Kebangkitan Nasional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel