Kabinet Wilopo, Sejarah Pembentukan Hingga Berakhirnya Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo, Sejarah Pembentukan Sampai Berakhirnya Kabinet Wilopo - Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwasannya pada ketika Indonesia gres saja merdeka, terjadi banyak gejolak. Gejolak ini kemudian menciptakan kondisi di Indonesia belum sanggup stabil untuk menata negara dan bangsa. Ada banyak duduk kasus yang sangat urgent dan mendesak untuk segera mendapat solusi yang cepat dan tepat. Sedangkan, pembentukan kabinet pada ketika itu masih sangat labil. Setelah kemerdekaan 1945, sebetulnya sudah digelar pemilu untuk pertama kali di Indonesia. Pemilu pertama kali di Indonesia tersebut digelar pada tahun 1955 sehingga hingga kini sangat terkenal dengan sebutan Pemilu1955.

 Sejarah Pembentukan Sampai Berakhirnya Kabinet Wilopo Kabinet Wilopo, Sejarah Pembentukan Sampai Berakhirnya Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo
Setelah digelar Pemilu dan kemudian masing-masing partai yang mendapat bunyi dan mendapat dingklik di parlemen, namun keadaan ini belum cukup menjadikan Indonesia stabil. Pertikaian masih sering terjadi, mulai dari para elit yang berebut kekuasaan hingga pada pemberontakan yang terjadi di beberapa pelosok daerah. Bahkan, meski sudah dibuat Kabinet, namun tetap saja kabinet belum sanggup menjalankan acara kerjanya dengan maksimal lantaran ada nya duduk kasus atau konflik baik dari luar maupun dari dalam kabinet sendiri. Kebinet pun sering berganti-ganti, ada Kabinet Natsir, ada Kabinet Ali Sosroamidjojo I dan ada juga Kabinet Djuanda. Selain itu, ada juga Kabinet Wilopo yang masa kerjanya yakni mulai dari 1955 hingga 1959.

Baca juga : Sejarah Pemilu 1955

Lalu bagaimana sebetulnya sejarah Kabinet Wilopo ini, kemudian apa saja acara kerjanya, dan juga kapan berakhirnya, pribadi saja, simak klarifikasi kami di bawah ini.

1. Pembentukan Kabinet Wilopo

Pada awal pembentukan Kabinet Wilopo ini, pada awalanya yakni Presiden Soekarno menunjuk dua orang untuk menjadi formatur dalam membentuk Kabinet. Kedua orang tersebut yakni Sidik Joyosukarto dari Partai PNI dan Prawoto Mangkusasmito dari Partai Masyumi. Soekarno meminta kepada kedua orang tersebut untuk membentuk dan menyususn sebuah kabinet yang berpengaruh dan mendapat dukungan yang cukup dari parlemen. Namun sayang, usaha ini menemui jalan buntu lantaran tidak ditemukan akad siapa saja yang akan didudukkan dalam kabinet pengganti Kabinet Sukiman ini. Kabinet Sukiman sendiri dianggap sebagai kabinet yang gagal dalam menjalankan amanatnya.

terjadi banyak sekali duduk kasus ibarat krisis moral yang sanggup dilihat dari maraknya kosupsi yang terajadi di setiap forum pemerintahan. Selain korupsi, gaya hidup yang hedonis juga menjadi duduk kasus yang menimbulkan Kabinet Sukiman ini gagal. Ditambah lagi duduk kasus Irian Barat yang tak kunjung selesai sejak dari Kabinet Natsir semakin memperburuk kondisi Kabinet Sukiman. Belum lagi korelasi jelek antara Sukiman dengan militer. Hal ini tercermin dari kurang tegasnya Pemerintah dalam menindak dan menghadapi pemberontakan yang terjadi di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan juga Jawa Barat.

Dan yang kemudian menciptakan Kabinet Sukiman jatuh yakni lantaran penandatanganan proteksi ekonomi dari Amerika Serikat kepada Indonesia yang didasarkan atas Mutual Security Act ( MSA ). Kesepakatan ini kemudian menjadikan tafsir bahwa Indoenseia telah masuk pada Blok Barat yang tentunya hal ini bertentangan dengan prinsipdasar politik Indonesia yang bebas aktif. Bebas aktif artinya bebas dari blok Barat maupun Blok Timur, tapi meski tidak masuk blok manapun, Indonesia tetap aktif di dunia internasional dengan menyalurkan aspirasinya. Tindakan akad yang diambil Sukiman ini kemudian menciptakan Masyumi dan PNI menarik dukungannya kepada kabinet tersebut. Kemudian terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden dan sama dengan Kabinet Sukiman berakhir.

Akhirnya, lantaran kedua formatur menemui jalan buntu dalam membentuk kabinet, maka pada tanggal 19 Maret, kedua formatur mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno yang kemudian menunjuk Mr. Wilopo dari PNI sebagai formatur baru. Dan tidak usang kemudian pada tanggal 30 Maret, Mr. Wilopo mengajukan susunan daftar kabinetnya yang gres yang tersusun atas PNI dan Masyumi masing-masing mendapat jatah 4 orang, PSI 2 orang, PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya). Kemudian disusul dengan Partai Buruh dan PSII masing-masing 1orang dan golongan orang tak berpartai 3 orang. Dalam menyusun kabinetnya kala itu, Wilopo membentuk tim kabinetnya dengan mengusahakan adanya satu tim yang dianggap sebagai Zaken Kabinet atau kabinet yang hebat pada bidangnya yang bukan tunjukan atau representative dari Partai Politiknya. Dalam iklim politik ketika itu, partai-partai kecil tetap diperhitungkan kehadirannya untuk sanggup mencapai lebih banyak didominasi di dalam parlemen.

2. Program Kerja Kabinet Wilopo

Dalam menjalankan pemerintahan, tentunya setiap Kabinet mempunyai acara kerja masing-masing yang berbeda. Program kerja Kabinet Ali Sastroamijoyo I misalnya, tentu tidak sama dengan acara kerja Kabinet Djuanda. Hal ini sanggup terjadi lantaran situasi dan kondisi yang dihadapi dalam setiap kabinet berbeda-beda, sehingga duduk kasus juga berbeda dan tentunya prioritas utama yang dikerjakan juga berbeda. Nah, sama halnya dengan Kabinet Wilopo, kabinet ini juga mempunyai prioritas utama yang akan dikerjakan dalam masa tugasnya. Ada beberapa hal pokok yang menjadi acara kerja dari Kabinet Wilopo, ibarat persiapan penyelenggaraan Pemilu, kemakmuran, pendidikan rakyat, dan masih banyak lagi yang lainnya, selengkapnya ibarat di bawah ini.

a. Organisasi Negara
- Melaksanakan pemilu untuk konstituante dan dewan dewan daerah
- Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
- Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat

b. Kemakmuran
- Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi nasional, terutama materi masakan rakyat
- Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
- Usaha memperbaiki bidang pendidikan

c. Keamanan
- Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi duduk kasus keamanan dengan budi sebagai Negara aturan dan menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan Negara
- Memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman

d. Perburuhan
Melengkapi perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum buruh guna menjamin proses nasional

e. Pendidikan dan Pengajaran
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran

f. Luar Negeri
- Mengisi politik luar negeri yang bebas dengan acara yang sesuai dengan kewajiban kita dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan dengan kepentingan nasional menuju perdamian dunia
- Menyelesaikan penyelenggaraan korelasi Indonesia dengan Nederland ( Belanda)
- meneruskan usaha menggabungkan Irian Barat dalam wilayah kekuasaan Indonesia secepatnya

3. Susunan Kabinet Wilopo

Setelah di atas membahas acara kerja kabinet Wilopo, kini yakni waktunya mengetahui beberapa anggota Kabinet Wilopo. Kabinet Wilopo ini tersusun atas 19 anggota beserta Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri. Dari keanggotaan Menteri pada Kabinet Wilopo tersebut, tentu dipilih dari orang-orang yang mempunyai kapasitas yang mumpuni dan hebat pada bidangnya. Hal ini tentu saja bertujuan untuk sanggup segera menyeelsaikan duduk kasus bangsa yang sangat penting dan sangat mendesak. Lalu siapa saja nama-nama Menteri dalam kabinet Wilopo, simak di bawah ini daftar lengkapnya.

1. Perdana Menteri : Mr. Wilopo dari partai PNI
2. Wakil Perdana Menteri : Prawoto Mangkusasmito  dari partai Masyumi
3. Menteri Luar Negeri : Mr. Wilopo dari partai PNI
4. Menteri Dalam Negeri : Mr. Moh. Roem dari partai Masyumi
5. Menteri Pertahanan : Sri Sultan Hamengku Bowono IX
6. Menteri Kehakiman : Mr. Lukman Wiriadinata dari partai PSI
7. Menteri Penerangan : Mr. Arnold Mononutu dari partai PNI
8. Menteri Keuangan : Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dari partai PSI
9. Menteri Petanian : Moh. Sardjan dari partai Masyumi
10. Menteri Perekonomian : Mr. Sumanang dari partai PNI
11. Meneteri Perhubungan : Ir. Djuanda
12. Menteri Pekerjaan Umum : Ir. Suwarta dari partai Kristen
13. Menteri Perburuhan : Ir. Iskandar Tedjasukmana dari partai Buruh
14. Menetri Sosial : Anwar Tjokroaminoto dari partai PSII
15. Menteri P & K : Prof. Dr. Bader Djohan
16. Menteri Agama : K.H Faqih Usman dari partai Masyumi
17. Menteri Kesehatan : Dr. Johanes Leimena dari partai Parkindo
18. Menteri Urusan Pegawai Negeri : R.P. Suroso dari partai Parindra
19. Menteri Urusan Umum : M.A. Pallaupessy dari partai Demokrat

Baca juga : Kabinet Ali Sastroamijoyo I

Dalam setiap pemilihan Kabinet yang dilakukan, selalu saja ada pihak-pihak yang merasa kurang berkenan. Pada kabinet Wilopo ini, yang merasa kurang berkenan dan sakit hati yakni NU. Karena NU ketika itu mengusulkan menteri Agama berasal dari NU, untuk nama wakil yang diajukan yakni K.H. Wahid Hasyim. Namun ternyata yang menjadi Menteri Agama waktu itu yakni K.H Faqih Usman dari Muhammadiyah yang kemudian menciptakan NU sakit hati. Sehingga waktu itu di dalam intern Masyumi sendiri terjadi konflik internal yang cukup tajam lantaran duduk kasus pembagian menteri ini. Sehingga akhirnya yakni NU murka dan akan keluar dari Masyumi lantaran tidak mendapat jabatan dingklik Menteri Agama.

4. Hambatan Dan Kesulitan Yang Dihadapi Kabinet Wilopo

Dalam menjalankan acara kerja, sebuah kabinet tentu saja mempunyai banyak sekali duduk kasus dan hambatan yang harus dihadapi. Demikian halnya dengan Kabinet Wilopo, juga mempunyai bermacam-macam duduk kasus yang harus segera diselesaikan dalam waktu yang sesegera mungkin. Untuk mengetahui duduk kasus yang dihadapi, di bawah ini yakni beberapa hambatan yang dihadapi Kabinet Wilopo.

1. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan jatuhnya harga barang-barang eksport Indonesia, sementara kebutuhan impor terus meningkat
2. Terjadi defisit kas negara lantaran penerimaan negara yang berkurang banyak
3. Munculnya gerakan separatisme dan perilaku provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa
4. Munculnya sentimen kedaerahan akhir ketidakpuasan terhadap pemerintahan
5. Terjadi Peristiwa 17 Oktober 1952, yakni konflik dalam badan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
6. Munculnya kejadian Tanjung Morawa

5. Kejatuhan Kabinet Wilopo

Dalam menjalankan kiprah dan acara kerjanya, kabinet Wilopo mengalami banyak hambatan dan kesulitan yang tak kunjung sanggup diselesaikan. Terutama kesulitan yang terkait dengan penyelesaian masalah-masalah gerakan kedaerahan dan benih-benih perpecahan yang kemudian mengganggu kestabilan politik dan ekonomi Indonesia. Puncak dari banyak sekali duduk kasus yang kemudian mengantar kepada kejatuhan Kabinet Wilopo yakni ketika Kabinet Wilopo berusaha menuntaskan sengketa tanah perusahaan aneh yang berada di Sumatera Utara. Kebijakan yang diambil Kabinet Wilopo ketika itu ternyata mendapat saingan dari wakil-wakil partai oposisi. Tentangan dari wakil partai oposisi di dewan perwakilan rakyat itulah yang kemudian mengantar kabinet Wilopo jatuh pada tanggal 2 Juni 1953 dalam usia yang masih sangat muda yaitu 14 bulan.

6. Profil Dan Biodata Wilopo Secara Singkat

Untuk mengenal lebih jauh mengenai Kabinet Wilopo, di bawah ini kami sampaikan mengenai profil dan biodata Wilopo secara singkat untuk Anda. Karena bagaimanapun juga profil dan Biodata Wilopo sangat penting untuk diketahui untuk juga dalam rangka lebih mengenali Kabinet Wilopo. Di lain waktu dan kesempatan insyaalloh akan kami sampaikan profil dan biodata Wilopo secara lebih lengkap untuk Anda. Untuk profil dan biodata Wilopo secara singkat, perhatikan di bawah ini.

Nama           : Wilopo
Gender         : Laki-laki
Tempat Lahir   : Purworejo, Jawa Tengah
Tanggal Lahir  : 1908

Riwayat Karir :
· Menteri muda perburuhan kabinet Amir Syarifudin 1 dan kabinet Amir Syarifudin II (1947-1948)
· Menteri Perburuhan Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950)
· Menteri Perdagangan dan Perindustrian kabinet Sukirman-Suwiryo (1951-1952)
· Menteri Luar Negeri Kabinet Wilopo (1952)
· Perdana Menteri Kabinet  Wilopo (1952-1953)
· Ketua Konstituante (1955-1959)
· Ketua Dewan Pertimbangan Agung Indonesia (1968-1978)
· Anggota Komite Empat Tim Pemberantasan Korupsi (1970)

Jabatan dalam kabinet :
· Menteri Muda Perburuhan dalam kabinet Amir Syarifudin I masa kerja 3 Juli 1947-11 November 1947
· Menteri Muda Perburuhan dalam kabinet Amir Syarifudin II masa kerja 11 November 1947-29 Januari 1948
· Menteri Perburuhan dalam kabinet RIS masa kerja 20 Desember 1949-6 Septembern1950
· Menteri Luar Negeri dalam kabinet Wilopo masa kerja 3 April 1952-29 April 1952

Nah teman-teman, itulah beberapa informasi terkait seluk beluk Kabinet Wilopo yang sanggup kami sampaikan untuk Anda semua. Semoga info mengenai Kabinet Wilopo di atas sanggup menambah informasi Anda terkait Kabinet Wilopo. Untuk informasi lainnya terkait Kabinet Wilopo, maupun ihwal banyak sekali Pemilu dan Pemilu 1955, akan selalu kami update di lain waktu dan kesempatan. 

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Kabinet Wilopo, Sejarah Pembentukan Hingga Berakhirnya Kabinet Wilopo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel