Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973

Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973 - Setelah sekian usang berada dalam masa orde lama, maka datang waktunya negara Indonesia masuk pada masa gres yaitu masa orde baru. Pada masa orde gres ini Presiden Indonesia dijabat oleh Presiden Soeharto. Pada pergantian dari masa Orde Lama menuju Orde Baru ini tentu terjadi masa transisi dan ada beberapa perubahan terkait banyak hal. Yang paling menonjol pada bidang politik yaitu adanya fusi partai politik. Kebijakan fusi partai politik ini dimunculkan pada tahun 1973. Sehingga dengan adanya fusi partai politik ini, partai politik menjadi lebih ramping dan jumlahnya lebih ringkas.

 Setelah sekian usang berada dalam masa orde usang Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973
Fusi Partai Politik Tahun 1973
Pada masa orde lama, partai politik orde lama berjumlah sangat banyak dan bermacam-macam sekali. Nah, untuk meringkas dan menyederhanakan partai politik masa orde usang ini, maka pada masa orde gres diberlakukan fusi partai politik. Fusi partai politik ini yaitu proses menggabungkan diri beberapa partai politik menjadi satu partai politik dengan tentunya yang mempunyai ideologi atau tujuan partai yang sama atau hampir sama. Partai politik yang mempunyai nafas Islam melaksanakan fusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai Islam yang melaksanakan fusi pada PPP sendiri yaitu NU (Nahdlatul Ulama), Parmusi, PERTI dan PSII. Sehingga dari sini dapat kita simpulkan bahwa fusi partai Islam pada tahun 1973 yaitu pada PPP (Partai Persatuan Pembangunan).

Kemudian fusi berikutnya yaitu pada beberapa partai berideologi nasionalis yang ber fusi menjadi Partai Demokrasi Indonesia. Partai yang bergabung atau melaksanakan fusi menjadi PDI yaitu partai politik selain 4 partai politik Islam yaitu terdiri atas ( Partai Nasional Indonesia) PNI, Partai Murba, Partai Katolik, Parkindo dan IPKI. Partai-partai tersebut mempunyai ajaran yang hampir sama yaitu lebih mengegepankan perilaku nasionalisme di atas apapun di dalam bernegara dan berbangsa.

Fusi partai politik selanjutnya yaitu membentuk partai Golkar atau Golongan Karya. Nah, partai Golkar atau Golongan Karya ini yaitu satu-satunya partai pada masa itu yang tidak melebur atau menggabungkan diri. Dengan adanya fusi partai politik ini, maka partai politik masa orde gres menjadi sangat sedikit yaitu sejumlah tiga partai yang besar, PPP, PDI dan Golkar.

Kebijakan fusi partai politik ini lalu tidak berjalan begitu saja tanpa adanya gesekan-gesekan. Gesekan dan konflik ini terjadi terutama di dalam proses penggabungan diri dari beberapa partai politik itu sendiri. Ada banyak yang harus diadaptasi diantara banyak partai politik yang bergabung. Bisa kita pahami betapa sulitnya menggabungkan beberapa partai politik menjadi satu partai politik.


Nah teman-teman semua, itulah sedikit klarifikasi dan citra mengenai Fusi Partai Politik tahun 1973 yang dapat kami info kan kepada kalian semua. Fusi partai politik ini berlaku untuk semua parpol, termasuk partai politik Islam juga melaksanakan fusi. Fusi partai politik Islam sendiri melebur menjadi PPP. Akhirnya, agar sedikit isu terkait fusi partai politik di atas dapat menambah pengertian dan pemahaman kita mengenai fusi partai politik pada tahun 1973. 

Belum ada Komentar untuk "Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel