Ulasan Lengkap Syarat-Syarat Dan Tata Cara Umroh
Ibadah umroh ialah salah satu ibadah mulia yang sanggup mendatangkan pahala yang berlipat ganda bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Berbeda dengan haji yang hanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dalam satu tahun, ibadah Umroh sanggup dilakukan kapan saja setiap tahun dengan syarat dan cara yang lebih sederhana.
Apa saja syarat serta bagaimana cara-cara melaksanakan Umroh? Berikut penjelasannya.
SYARAT-SYARAT UMROH
Tidak semua orang sanggup melaksanakan ibadah umroh alasannya ialah untuk menjalankannya Islam menerapkan beberapa syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu.
Berikut beberapa syarat-syarat yang harus terpenuhi jikalau ingin melaksanakan ibadah haji dan umroh.
- Beragama Islam.
- Telah baligh serta akil sehat.
- Bukan budak atau orang yang merdeka.
- Mampu untuk berumroh baik dari segi kesehatan, biaya, serta variabel-variabel lainnya.
- Untuk perempuan harus bersama mahramnya.
- Menjalankan rukun Umroh.
Penjelasan Singkat Mengenai Tata Cara Umroh
Bagi jamaah umroh yang hendak melaksanakan ibadah umroh diwajibkan untuk mengetahui tata cara umroh yang benar termasuk rukun dan wajib umroh serta apa-apa saja larangan ketika melaksanakan ibadah umroh.
Sebab apabila ada rukun umroh yang terlewatkan maka sanggup dikatakan ibadah umroh anda tidak sah dan harus diulangi lagi.
Dan juga jikalau ada kewajiban umroh yang tidak dilaksanakan maka jamaah harus menebusnya dengan membayar denda. Begitupun dengan aturan-aturan lainnya.
Oleh lantaran itu penting bagi para calon jemaah maupun jamaah umroh untuk mengetahui tatacara berumroh selengkapnya.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan rangkaian ibadah umroh dari awal hingga akhir.
1. Disunnahkan Melakukan Mandi Junub
Disunnahkan untuk melaksanakan mandi junub atau mandi besar sebelum ber Ihram.
2. Menggunakan Pakaian Ihram
Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua helai kain yakni kain untuk sarung dan untuk selendang.
Sedangkan untuk perempuan memakai pakaian yang menutup aurat serta tidak mempunyai hiasan.
Selain itu perempuan juga tidak diperkenankan memakai epilog wajah(cadar) dan sarung tangan.
3. Meluruskan Niat
Berniat untuk melaksanakan ibadah umroh. Niat untuk ibadah umroh ini cukup diucapkan didalam hati kemudian bergerak menuju miqot.
Setelah tiba di miqot jamaah sanggup melaksanakan sholat Sunnah dua rakaat kemudian mengucapkan “Labbaika Allahumma ‘umrotan atau Labbaika Allahumma bi’umrotin”.
4. Bertalbiyah
Bertalbiyah sambil menuju kota Makkah dengan mengucapkan “Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka”.
Bagi jamaah laki-laki talbiyah dilakukan dengan mengeraskan suara, sedangkan untuk jamaah perempuan tidak diwajibkan mengeraskan bunyi cukup didengar oleh jamaah atau orang di dekatnya.
Setelah hingga di kota Makkah maka disunnahkan untuk melaksanakan mandi dan membersihkan diri sebelum memasukinya.
Setelah rubah di Ka’Bah, taliyah tidak boleh untuk melaksanakan Tawaf.
5. Prosesi Tawaf
Tawaf dilakukan dengan 7 kali putaran yang dimulai dari Hajar Aswad dengan arah putaran berlawanan dengan jarum jam.
Pada tiga putaran pertama jamaah dianjurkan untuk berjalan cepat sedangkan putaran selanjutnya dilakukan dengan jalan biasa.
Saat melaksanakan tawaf dianjurkan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad jikalau bisa disertai dengan mengucapkan “Bismillahi Wallahu Akbar”.
Namun jikalau dianggap berat dikarenakan banyaknya orang yang berdesak-desakan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad maka cukup dilakukan dengan memperlihatkan arahan seraya bertakbir.
6. Melakukan Sholat Sunnah Setelah Tawaf
Setelah melaksanakan tawaf maka jamaah sanggup melaksanakan sholat Sunnah dua rakaat dibelakang Maqom Ibrahim jikalau bisa dikarenakan banyaknya jamaah.
Jika tidak bisa maka sholat Sunnah sanggup dilakukan di area lain di Masjidil Haram dengan bacaan surah Al Kadirun dan Al Ikhlas pada rakaat pertama dan kedua.
7. Sa’i
Rangkaian ibadah dilanjutkan dengan melaksanakan Sa’i yakni berlari-lari kecil dimulai dari bukit Shofa ke bukit Marwah.
Diawali dengan mengangkat kedua tangan menghadap kiblat seraya berkata “Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi”
Kemudian mengucapkan takbir sebanyak 3 kali dilanjutkan dengan mengucapkan
“Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa nasoro ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu”
diulangi 3x yang dilanjutkan dengan doa masing-masing.
Lari-lari kecil dilakukan sebanyak 7 kali yang diawali dari bukit Shofa ke Marwah dengan hitungan Berlari kecil dari bukit Shafa ke Marwah dihitung satu kali serta dari bukit Marwah ke bukit Shafa juga dihitung satu kali. Lari-lari kecil juga diikuti dengan doa-doa.
8. Tahallul
Setelah prosesi Sa’i selesai, ibadah kemudian dilanjutkan dengan ber Tahallul yakni mencukur sebagian atau seluruh rambut di kepala bagi laki-laki serta sebatas ujung jari bagi jamaah wanita.
Selesai
Setelah prosesi tahallul selesai dilakukan maka selesai sudah rangkaian ibadah umroh yang dilakukan.
Apabila semua wajib dan rukun terpenuhi serta tidak ada larangan yang dilanggar maka jamaah sanggup dikategorikan telah menjadi haji kecil.
Demikianlah klarifikasi singkat mengenai syarat dan cara melaksanakan umroh.
Semoga sanggup menambah pengetahuan anda dan agar kita semua diberi kesempatan serta fasilitas beribadah ke tanah Suci bersama keluarga. Amin.
Belum ada Komentar untuk "Ulasan Lengkap Syarat-Syarat Dan Tata Cara Umroh"
Posting Komentar